Penyandang disabilitas tunanetra belajar ilmu agama di Pesantren Radulatul Makfufin, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat 3 Maret 2017. Foto: MI/Ramdani
Penyandang disabilitas tunanetra belajar ilmu agama di Pesantren Radulatul Makfufin, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat 3 Maret 2017. Foto: MI/Ramdani

Pertuni Beri Bekal Tunanetra Agar Mudah Masuki Dunia Kerja

04 Maret 2017 11:28
medcom.id, Jakarta: Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) bekerja sama dengan Universitas Yarsi membantu menyiapkan penderita tunanetra untuk memasuki dunia kerja. 
 
Kerja sama yang dilakukan, yakni menyelenggarakan Pre-Employment Soft Skill Training terhadap mahasiswa penderita tunanetra, 6-9 Maret 2017, di guest house Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur.
 
“Tunanetra masih kurang memahami bagaimana mencari dan menemukan peluang berkarya di masyarakat, baik di sektor formal maupun nonformal,” ujar kata Ketua Umum DPP Pertuni, Aria Indrawati, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 4 Maret 2017.

Pelatihan ini menyasar sekitar 100 tunanetra di Jakarta, Bandung, Yogjakarta, Surabaya, dan Malang. Untuk pelatihan di Malang, kegiatan diikuti 20 mahasiswa tunanetra dari berbagai bidang studi yang telah lolos seleksi DPP Pertuni. 
 
"Metode pelatihan yang digunakan beragam. Mulai dari belajar mandiri, presentasi dari trainer, hingga diskusi kelompok," kata konselor bimbingan karier untuk tunanetra ini.
 
Beberapa materi juga disampaikan dalam bentuk simulasi dan permainan. Misalnya, mempraktikkan asertivitas, yakni permainan dalam bentuk debat tentang topik-topik menarik. Cara ini, kata dia, untuk memahami bagaimana situasi saat wawancara kerja.
 
Usai pelatih, para peserta diharapkan memiliki keterampilan intrapersonal dan interpersonal yang baik. "Kedua bekal itu amat dibutuhkan di dunia kerja," ujar Aria.
 
Bertindak sebagai trainer, Alabanyo Brebahama, penyandang tunanetra low vision yang merupakan dosen di Fakultas Psikologi Universitas Yarsi, Jakarta. 
 
Sejak 2006 Pertuni mengampanyekan akses tunanetra ke pendidikan tinggi. Namun, hal itu tak cukup, karena para tunanetra juga harus mandiri. Untuk itu, dilaksanakan pelatihan memasuki dunia kerja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan