medcom.id, Jakarta: Kusmayadi alias Agus tertunduk. Tersangka pembunuh dan pemutilasi Nur Astiyah itu diperlihatkan polisi kepada wartawan. Di depan media, dia mengaku menyesal atas perbutannya.
Mengenakan baju tahanan Polda Metro Jaya, Kusmayadi menampakan muka penyesalan. Dia meminta maaf kepada Nur beserta keluarga. Dia juga meminta maaf kepada istri dan anaknya.
"Saya mengakui kesalahan saya dan saya sangat menyesali, dan saya minta maaf kepada almarhumah Nur beserta semua keluarga. Saya menyesali semua ini dan kepada istri dan anak saya di rumah, keluarga saya, semua, masyarakat," kata Kusmayadi sambil menangis di ruang Data Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (22/4/016).
Alih-alih bersedih, Kusmayadi malah mengucap terimakasih untuk polisi yang sudah menangkapnya. "Saya sangat sangat menyesal dan saya terimakasih kepada kepolisian sudah menangkap saya," lanjut Kusmayadi.
Semenjak ditangkap pada Rabu, 20 April 2016, Kusmayadi mengaku tidak mendapat intimidasi dari polisi. Kusmayadi mengatakan, dirinya diperlakukan secara manusiawi.
"Diperlakukan dengan baik, sama sekali tidak ada kekerasan, saya diperlakukan dengan baik," jelas Kusmayadi.
Anggota Polda Metro Jaya menangkap Kusmayadi, Rabu 20 April, di sebuah rumah makan padang di Surabaya, Jawa Timur. Pembunuhan ini diduga dilatarbelakangi sakit hati.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, pelaku dan korban sempat cekcok mengenai hubungan gelap keduanya.
Minggu 10 April, sekitar pukul 08.00 WIB, Nur bertanya ke Kusmayadi kapan keduanya pulang ke Banten menemui keluarga Nur. Kusmayadi meminta Nur sabar.
Berselang dua jam, keduanya kembali ribut. Nur sambil mengeluarkan kata-kata kasar, mendorong Kusmayadi hingga terjatuh.
Menurut Khrisna, Nur juga mengatai Agus dengan nama binatang. Kusmayadi mengaku khilaf, langsung membanting Nur dan memiting batang lehernya dengan kuat.
Teriakan minta tolong dari mulut Nur tidak menghentikan emosi Kusmayadi. Krishna mengatakan, pria beristri dengan satu anak itu malah makin kuat menjepit leher Nur dengan tangan.
"Kurang lebih 30 menit, tersangka melepaskan piting dan disadari bahwa korban sudah tidak bernafas," ujar Krishna.
medcom.id, Jakarta: Kusmayadi alias Agus tertunduk. Tersangka pembunuh dan pemutilasi Nur Astiyah itu diperlihatkan polisi kepada wartawan. Di depan media, dia mengaku menyesal atas perbutannya.
Mengenakan baju tahanan Polda Metro Jaya, Kusmayadi menampakan muka penyesalan. Dia meminta maaf kepada Nur beserta keluarga. Dia juga meminta maaf kepada istri dan anaknya.
"Saya mengakui kesalahan saya dan saya sangat menyesali, dan saya minta maaf kepada almarhumah Nur beserta semua keluarga. Saya menyesali semua ini dan kepada istri dan anak saya di rumah, keluarga saya, semua, masyarakat," kata Kusmayadi sambil menangis di ruang Data Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (22/4/016).
Alih-alih bersedih, Kusmayadi malah mengucap terimakasih untuk polisi yang sudah menangkapnya. "Saya sangat sangat menyesal dan saya terimakasih kepada kepolisian sudah menangkap saya," lanjut Kusmayadi.
Semenjak ditangkap pada Rabu, 20 April 2016, Kusmayadi mengaku tidak mendapat intimidasi dari polisi. Kusmayadi mengatakan, dirinya diperlakukan secara manusiawi.
"Diperlakukan dengan baik, sama sekali tidak ada kekerasan, saya diperlakukan dengan baik," jelas Kusmayadi.
Anggota Polda Metro Jaya menangkap Kusmayadi, Rabu 20 April, di sebuah rumah makan padang di Surabaya, Jawa Timur. Pembunuhan ini diduga dilatarbelakangi sakit hati.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, pelaku dan korban sempat cekcok mengenai hubungan gelap keduanya.
Minggu 10 April, sekitar pukul 08.00 WIB, Nur bertanya ke Kusmayadi kapan keduanya pulang ke Banten menemui keluarga Nur. Kusmayadi meminta Nur sabar.
Berselang dua jam, keduanya kembali ribut. Nur sambil mengeluarkan kata-kata kasar, mendorong Kusmayadi hingga terjatuh.
Menurut Khrisna, Nur juga mengatai Agus dengan nama binatang. Kusmayadi mengaku khilaf, langsung membanting Nur dan memiting batang lehernya dengan kuat.
Teriakan minta tolong dari mulut Nur tidak menghentikan emosi Kusmayadi. Krishna mengatakan, pria beristri dengan satu anak itu malah makin kuat menjepit leher Nur dengan tangan.
"Kurang lebih 30 menit, tersangka melepaskan piting dan disadari bahwa korban sudah tidak bernafas," ujar Krishna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)