medcom.id, Jakarta: Pemerintah didesak segera mengevaluasi insiden kemacetan di Pintu Keluar Tol Brebes Timur yang menimbulkan korban jiwa. Pemerintah dinilai tidak siap mengantisipasi membludaknya penumpukan kendaraan saat mudik libur Lebaran 2016.
"Pemerintah harus mengevaluasi menyeluruh, baik lintas kementerian atau lembaga, terhadap pengelolaan arus mudik 2016," ujar Wakil Ketua Komnas Perempuan Yuniyanthi Chuzaifah lewat siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Selasa (12/7/2016).
Evaluasi, lanjut Yuniyanthi, harus melingkupi ketersediaan faslitas pendukung mudik, termasuk di dalamnya menggunakan analisis gender. Pemerintah juga diminta menyiapkan langkah-langkah antisipasi dan respons emergency yang berperspektif gender.
Hasil evaluasi nantinya harus disampaikan kepada khalayak. Sehingga, pemerintah mampu meyakinkan publik bahwa peristiwa serupa tidak akan terulang.
Insiden kemacetan di Pintu Keluar Tol Brebes Timur memang jadi sorotan Komnas Perempuan. Sebab, korban mayoritas perempuan dan balita.
Menurut Yuniyanthi, insiden tersebut harus jadi pembelajaran semua pihak tentang pentingnya fasilitas publik yang ramah kepada perempuan. Ketiadaan fasilitas pendukung di tengah kemacetan dalam dalam jangka waktu lama, memberi dampak berbeda terhadap laki-laki dan perempuan.
Dalam kondisi seperti itu, perempuan tetap harus menjalankan fungsi dan peran gendernya terhadap kebutuhan anggota keluarga, termasuk anak. Hal tersebut, ucap Yuniyanthi, mengakibatkan perempuan mengalami kelelahan fisik dan psikis yang lebih dari laki-laki. Akumulasi kelelahan dan stres yang tinggi, berkontribusi pada kerentangan fisik perempuan.
Seperti diketahui, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mengungkapkan ada 18 orang meninggal pada arus mudik kemarin. Dari 18 orang tersebut, 12 di antaranya meninggal diduga karena tidak kuat menghadapi kemacetan.
Sedangkan lima orang lainnya meninggal akibat kecelakaan, dan satu orang meninggal akibat hal lain.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah didesak segera mengevaluasi insiden kemacetan di Pintu Keluar Tol Brebes Timur yang menimbulkan korban jiwa. Pemerintah dinilai tidak siap mengantisipasi membludaknya penumpukan kendaraan saat mudik libur Lebaran 2016.
"Pemerintah harus mengevaluasi menyeluruh, baik lintas kementerian atau lembaga, terhadap pengelolaan arus mudik 2016," ujar Wakil Ketua Komnas Perempuan Yuniyanthi Chuzaifah lewat siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Selasa (12/7/2016).
Evaluasi, lanjut Yuniyanthi, harus melingkupi ketersediaan faslitas pendukung mudik, termasuk di dalamnya menggunakan analisis gender. Pemerintah juga diminta menyiapkan langkah-langkah antisipasi dan respons emergency yang berperspektif gender.
Hasil evaluasi nantinya harus disampaikan kepada khalayak. Sehingga, pemerintah mampu meyakinkan publik bahwa peristiwa serupa tidak akan terulang.
Insiden kemacetan di Pintu Keluar Tol Brebes Timur memang jadi sorotan Komnas Perempuan. Sebab, korban mayoritas perempuan dan balita.
Menurut Yuniyanthi, insiden tersebut harus jadi pembelajaran semua pihak tentang pentingnya fasilitas publik yang ramah kepada perempuan. Ketiadaan fasilitas pendukung di tengah kemacetan dalam dalam jangka waktu lama, memberi dampak berbeda terhadap laki-laki dan perempuan.
Dalam kondisi seperti itu, perempuan tetap harus menjalankan fungsi dan peran gendernya terhadap kebutuhan anggota keluarga, termasuk anak. Hal tersebut, ucap Yuniyanthi, mengakibatkan perempuan mengalami kelelahan fisik dan psikis yang lebih dari laki-laki. Akumulasi kelelahan dan stres yang tinggi, berkontribusi pada kerentangan fisik perempuan.
Seperti diketahui, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mengungkapkan ada 18 orang meninggal pada arus mudik kemarin. Dari 18 orang tersebut, 12 di antaranya meninggal diduga karena tidak kuat menghadapi kemacetan.
Sedangkan lima orang lainnya meninggal akibat kecelakaan, dan satu orang meninggal akibat hal lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)