Pier head proyek Tol Becakayu roboh - Medcom.id/Dhaifurrakhman Abas
Pier head proyek Tol Becakayu roboh - Medcom.id/Dhaifurrakhman Abas

YLKI Minta Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Independen

Nur Azizah • 20 Februari 2018 09:26
Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyayangkan terulangnya kecelakaan proyek pembangunan infrastruktur. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyindir, pembangunan proyek infrastruktur layaknya sopir angkot mengejar setoran. 
 
Tulus bilang pembangunan hanya mementingkan kecepatan ketimbang keselamatan dan keamanan. Apalagi, lanjut Tulus, kejadian tersebut bukan yang pertama.
 
"Kecelakaan konstruksi terhadap proyek infrastruktur yang terjadi secara beruntun dengan puluhan korban melayang. Itu membuktikan kecelakaan konstruksi sebagian bukti kegagalan konstruksi (construction failure)," kata Tulus dalam keterangan tertulisnya, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Februari 2018. 

Ia menilai, proyek konstruksi tersebut tidak direncanakan dengan matang dan tidak diawasi dengan ketat dan konsisten. Atas kejadian itu, YLKI meminta pemerintah membentuk tim investigasi independen. 
 
"Tugasnya tim itu harus engineeting forensic untuk menyimpulkan apakah yang terjadi  merupakan kegagalan dalam perencanaan, pelaksanaan atau kegagalan pengawasan konstruksi," tegas dia. 
 
(Baca juga: Kondisi Cor Masih Basah saat Pier Head Ambruk)
 
Tulus menyampaikan, tim investigasi tersebut sangat penting untuk mengaudit ulang proyek infrastruktur yang sedang berjalan. Ia tak mau proyek infrastruktur kembali mengalami kegagalan konstruksi saat digunakan masyarakat. 
 
"Kita bisa bayangkan, korban massal akan terjadi jika kecelakaan konstruksi  terjadi saat digunakan konsumen," tukas dia. 
 
Sebelumnya, pier head proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) ambruk. PT Waskita Karya menyebut robohnya pier head karena kondisi pengecoran yang masih basah. 
 
Akibat kejadian itu tujuh pekerja tertimpa ambrukan pier head. Saat ini korban tengah dalam perawatan. 
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan