medcom.id, Jakarta: Indonesia diyakini bisa masuk ke peringkat tujuh negara ekonomi terbesar dunia. Bank Dunia beberapa bulan lalu menyebut Indonesia sudah masuk ke dalam 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Untuk masuk peringkat tujuh besar dunia harus didukung peningkatan kualitas SDM, perbaikan iklim investasi dan pembangunan infrastruktur.
Hal itu dikatakan Menteri Keuangan M Chatib Basri di Jakarta, Rabu (11/6/2014). Menurut Chatib, SDM yang baik dibutuhkan karena ke depannya, Indonesia tidak bisa bergantung pada upah buruh murah atau sumber daya alam.
“Ketergantungan pada sumber daya alam sebagai penghasil energi akan turun. Jika ini turun, harga komoditas juga akan turun, sehingga pendapatan Indonesia dari ekspor energi dan komoditas juga akan jatuh. Ini satu-satunya cara karena kita tidak bisa terus bergantung pada buruh murah atau sumber daya alam,” kata Chatib dalam rilis yang diterima Metrotvnews.com, Kamis (12/6/2014).
Kebijakan fiskal untuk mendukung perbaikan iklim investasi yang lebih baik juga dibutuhkan. Terakhir, kata Chatibm bagaimana pemerintah dapat menyediakan infrastruktur ke depan.
“Kalau Anda mau jadi presiden di 2024, jangan bicara mengenai rural area karena masalahnya 75 persen penduduk akan tinggal di urban area. Jadi masalah yang dihadapi seperti air bersih, transportasi publik, perumahan dan kemacetan,” jelas Chatib.
Ia meyakini jika ketiga hal tersebut di atas dapat dilakukan, Indonesia tentu dapat masuk ke dalam tujuh negara dengan ekonomi terbesar dunia.
medcom.id, Jakarta: Indonesia diyakini bisa masuk ke peringkat tujuh negara ekonomi terbesar dunia. Bank Dunia beberapa bulan lalu menyebut Indonesia sudah masuk ke dalam 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Untuk masuk peringkat tujuh besar dunia harus didukung peningkatan kualitas SDM, perbaikan iklim investasi dan pembangunan infrastruktur.
Hal itu dikatakan Menteri Keuangan M Chatib Basri di Jakarta, Rabu (11/6/2014). Menurut Chatib, SDM yang baik dibutuhkan karena ke depannya, Indonesia tidak bisa bergantung pada upah buruh murah atau sumber daya alam.
“Ketergantungan pada sumber daya alam sebagai penghasil energi akan turun. Jika ini turun, harga komoditas juga akan turun, sehingga pendapatan Indonesia dari ekspor energi dan komoditas juga akan jatuh. Ini satu-satunya cara karena kita tidak bisa terus bergantung pada buruh murah atau sumber daya alam,” kata Chatib dalam rilis yang diterima Metrotvnews.com, Kamis (12/6/2014).
Kebijakan fiskal untuk mendukung perbaikan iklim investasi yang lebih baik juga dibutuhkan. Terakhir, kata Chatibm bagaimana pemerintah dapat menyediakan infrastruktur ke depan.
“Kalau Anda mau jadi presiden di 2024, jangan bicara mengenai rural area karena masalahnya 75 persen penduduk akan tinggal di urban area. Jadi masalah yang dihadapi seperti air bersih, transportasi publik, perumahan dan kemacetan,” jelas Chatib.
Ia meyakini jika ketiga hal tersebut di atas dapat dilakukan, Indonesia tentu dapat masuk ke dalam tujuh negara dengan ekonomi terbesar dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DOR)