medcom.id, Bengkulu: Kelompok pemburu dan pedagang hewan langka yang beroperasi Taman Nasional Kerinci Seblat, Bengkulu, diringkus Tim Patroli Harimau Sumatra. Barang bukti berupa kulit dan tulang belulang harimau berhasil diamankan dari tiga orang tersangkanya.
"Tiga tersangka ditahan di Mapolres Muko-muko," kata Kepala Balai Besar TN Kerinci Seblat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Toengkagie Arief, Sabtu (9/1/2015).
Para tersangka yang terdiri dari pemburu dan pengepul ditangkap di Penarik, Muko-muko, pada Jumat (8/1/2015) malam. Mereka anggota jaringan yang lebih besar dengan wilayah operasi juga mencakup Riau, Jambi dan Sumatera Barat.
"Kami sudah dua tahun selidiki dan baru semalam berhasil ditangkap tangan," sambung Arief.
Operasi tangkap tangan ini tidak lepas dari bantuan warga. Direjen Penegakan Hukum KLHK, Rasio Ridho Sani mengharapkan masyarakat melaporkan bila mengetahui ada kegiatan perburuan dan perdagangan satwa yang dilindungi, seperti harimau yang saat ini terancam punah.
(Rosalia Arlusi)
medcom.id, Bengkulu: Kelompok pemburu dan pedagang hewan langka yang beroperasi Taman Nasional Kerinci Seblat, Bengkulu, diringkus Tim Patroli Harimau Sumatra. Barang bukti berupa kulit dan tulang belulang harimau berhasil diamankan dari tiga orang tersangkanya.
"Tiga tersangka ditahan di Mapolres Muko-muko," kata Kepala Balai Besar TN Kerinci Seblat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Toengkagie Arief, Sabtu (9/1/2015).
Para tersangka yang terdiri dari pemburu dan pengepul ditangkap di Penarik, Muko-muko, pada Jumat (8/1/2015) malam. Mereka anggota jaringan yang lebih besar dengan wilayah operasi juga mencakup Riau, Jambi dan Sumatera Barat.

"Kami sudah dua tahun selidiki dan baru semalam berhasil ditangkap tangan," sambung Arief.
Operasi tangkap tangan ini tidak lepas dari bantuan warga. Direjen Penegakan Hukum KLHK, Rasio Ridho Sani mengharapkan masyarakat melaporkan bila mengetahui ada kegiatan perburuan dan perdagangan satwa yang dilindungi, seperti harimau yang saat ini terancam punah.
(Rosalia Arlusi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)