medcom.id Jakarta: Frank Feunen, warga Jerman yang menjadi korban ledakan bom di Jalan M.H. Thamrin, diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Pascaledakan, Frank selama delapan hari dirawat di RS Abdi Waluyo.
Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak, mengatakan, kondisi Frank membaik. "Walau belum sembuh total, tapi kondisinya sudah lebih baik. Hanya membutuhkan rawat jalan" kata Musyafak di RS Abdi Waluyo, Jakarta, Kamis (21/1/2016).
Saat meninggalkan rumah sakit, beberapa bagian tubuh Frank memang terlihat masih diperban. Luka memar masih terlihat di bagian kepala. Tangan kanannya pun terbalut perban. Frank dijemput kerabat. Dia pulang ke rumah istrinya yang merupakan Warga Negara Indonesia.
Menurut Musyafak, para korban tidak hanya dirawat dengan dalam aspek pemulihan fisik, namun juga aspek psikologis. Hal itu untuk mencegah timbulnya trauma pada korban.
Dia mengatakan, tidak ada lagi korban teror Thamrin yang dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo. Hingga saat ini korban luka yang masih dirawat di rumah sakit berjumlah tujuh orang. Seorang dirawat di RSCM dan enam lainnya di RSPAD.
"Dari 25 korban luka, sekarang hanya tinggal tujuh yang dirawat, sedangnya sisanya telah membaik dan diizinkan pulang" ujar Musyafak.
medcom.id Jakarta: Frank Feunen, warga Jerman yang menjadi korban ledakan bom di Jalan M.H. Thamrin, diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Pascaledakan, Frank selama delapan hari dirawat di RS Abdi Waluyo.
Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak, mengatakan, kondisi Frank membaik. "Walau belum sembuh total, tapi kondisinya sudah lebih baik. Hanya membutuhkan rawat jalan" kata Musyafak di RS Abdi Waluyo, Jakarta, Kamis (21/1/2016).
Saat meninggalkan rumah sakit, beberapa bagian tubuh Frank memang terlihat masih diperban. Luka memar masih terlihat di bagian kepala. Tangan kanannya pun terbalut perban. Frank dijemput kerabat. Dia pulang ke rumah istrinya yang merupakan Warga Negara Indonesia.
Menurut Musyafak, para korban tidak hanya dirawat dengan dalam aspek pemulihan fisik, namun juga aspek psikologis. Hal itu untuk mencegah timbulnya trauma pada korban.
Dia mengatakan, tidak ada lagi korban teror Thamrin yang dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo. Hingga saat ini korban luka yang masih dirawat di rumah sakit berjumlah tujuh orang. Seorang dirawat di RSCM dan enam lainnya di RSPAD.
"Dari 25 korban luka, sekarang hanya tinggal tujuh yang dirawat, sedangnya sisanya telah membaik dan diizinkan pulang" ujar Musyafak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)