Masyarakat penolak reklamasi. (Foto:Antara/Dhoni)
Masyarakat penolak reklamasi. (Foto:Antara/Dhoni)

Solidaritas Perempuan Tolak Reklamasi

Renatha Swasty • 13 Maret 2016 13:55
medcom.id, Jakarta: Solidaritas perempuan dari Jakarta, Makassar, Palu, Kendari dan Lampung deklarasikan gerakan 'Perempuan Tolak Reklamasi'. Sebab, reklamasi mengancam kehidupan masyarakat terutama perempuan.
 
"Akibat reklamasi, telah dirasakan oleh perempuan nelayan dan perempuan pesisir, termasuk di Makassar dan Jakarta," kata Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, Puspa Dewy di Bakoel Coffe Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (13/3/2016)
 
Dewy mencontohkan, perempuan di Makassar dan Jakarta sering membantu suami mencari dan mengupas kerang. Sebelum reklamasi, mereka mampu membawa pulang duit Rp100 ribu per hari dan membantu mencukupi kebutuhan keluarga.
 
Setelah proyek reklamasi dilakukan, mereka kehilangan pekerjaan. Akibatnya, kehidupan keluarga tidak tercukupi. "Cari uang Rp20 ribu saja susah," kata Dewy.
 
Hal ini tidak hanya terjadi di Makassar dan Jakarta,  di sejumlah pesisir seperti Lampung, Palu, Kendari yang bakal direklamasi merasakan hal yang sama. Perempuan-perempuan itu terpaksa mencari pekerjaan lain. "Ada yang harus bekerja 18 jam sehari untuk mencukupi kebutuhan," ujar Dewy.
 
Dewi mewakili Solidaritas Perempuan di seluruh Indonesia berharap, pemerintah mengurungkan niat reklamasi di sejumlah wilayah. Dia berharap, suara perempuan mampu didengarkan.
 
"Reklamasi hanya menindas, memiskinkan dan memperkuat ketidakadilan terhadap perempuan," kata Dewy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan