Jakarta: Polri belum bisa memastikan keterlibatan Warga Negara Indonesia (WNI) pada aksi teror bom bunuh diri di Filipina. Polisi masih mendalami informasi yang beredar.
"Sudah terkonfirmasi WNI, tapi belum tentu terkait (teror bom) sedang dalam proses penyelidikan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 6 Agustus 2018.
Iqbal menjelaskan, tim dari Densus 88 Polri telah dikirim ke Filipina untuk menelusuri rekam jejak terduga teroris WNI tersebut. Penyidikan belum menemui titik terang.
"Sampai saat ini belum ada keputusan ada proses penyidikan yang mengarah ke terduga teroris ini, baik langsung atau apakah hanya terkoneksi," ujar Iqbal.
Baca: Keterlibatan WNI di Bom Filipina Masih Buram
Seorang WNI diduga terlibat dalam insiden bom mobil di Filipina Selatan, Selasa, 31 Juli 2018. Lokasi ledakan bom tepatnya di kawasan Lamitan, Basilan, dekat pos militer Filipina.
Otoritas Filipina melaporkan setidaknya 10 orang tewas dalam insiden itu. Empat di antaranya merupakan anggota militer Filipina, sisanya warga sipil.
Informasi dugaan keterlibatan WNI datang dari laporan Manila Buletin. Laporan menyebutkan kalau salah satu korban adalah WNI yang membawa mobil berisi bahan peledak itu.
Jakarta: Polri belum bisa memastikan keterlibatan Warga Negara Indonesia (WNI) pada aksi teror bom bunuh diri di Filipina. Polisi masih mendalami informasi yang beredar.
"Sudah terkonfirmasi WNI, tapi belum tentu terkait (teror bom) sedang dalam proses penyelidikan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 6 Agustus 2018.
Iqbal menjelaskan, tim dari Densus 88 Polri telah dikirim ke Filipina untuk menelusuri rekam jejak terduga teroris WNI tersebut. Penyidikan belum menemui titik terang.
"Sampai saat ini belum ada keputusan ada proses penyidikan yang mengarah ke terduga teroris ini, baik langsung atau apakah hanya terkoneksi," ujar Iqbal.
Baca: Keterlibatan WNI di Bom Filipina Masih Buram
Seorang WNI diduga terlibat dalam insiden bom mobil di Filipina Selatan, Selasa, 31 Juli 2018. Lokasi ledakan bom tepatnya di kawasan Lamitan, Basilan, dekat pos militer Filipina.
Otoritas Filipina melaporkan setidaknya 10 orang tewas dalam insiden itu. Empat di antaranya merupakan anggota militer Filipina, sisanya warga sipil.
Informasi dugaan keterlibatan WNI datang dari laporan Manila Buletin. Laporan menyebutkan kalau salah satu korban adalah WNI yang membawa mobil berisi bahan peledak itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)