Jakarta: Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault melaporkan pembekuan anggaran Pramuka oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kwarnas Pramuka tak mendapatkan sepeser pun anggaran pada 2018.
"Ya iyalah, (kami) sampaikan bahwa kami ini sama sekali tidak ada (anggaran)," kata Adhyaksa di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Juli 2018.
Padahal, biasanya Kwarnas Pramuka mendapatkan anggaran sebesar Rp45 miliar per tahun. Kwarnas Pramuka rutin menerima anggaran ini saat Menteri Pemuda dan Olahraga yang dijabat Adhyaksa, Andy Mallarangeng, dan Roy Suryo.
Menpora Imam Nahrawi juga memberikan anggaran sebesar itu pada tahun pertama menjabat. Namun, anggaran mulai berkurang pada 2016 menjadi Rp25 miliar dan 2017 menjadi Rp10 miliar.
"Tahun ini tidak ada, tahun depan kami dapat kabar (diberikan) Rp2 miliar," beber dia.
Adhyaksa tak tahu alasan pembekuan anggaran itu. Ia menilai Imam Nahrawi memiliki masalah pribadi dengannya.
(Baca juga: Menpora Sindir Keluhan Adhyaksa)
"Saya enggak tahu alasannya kenapa, kok Pak Imam benci banget sama saya barangkali ya, pribadi. Mungkin karena saya ada kumis lebih tebal kali ya," kelakar Adhyaksa.
Susah diajak bertemu
Tak hanya masalah anggaran, Adhyaksa mengaku sulit bertemu dengan Imam Nahrawi. Padahal, Kwarnas Pramuka telah berulang kali mengirimkan surat permintaan untuk bertemu.
Tapi, surat permohonan itu tak kunjung dijawab. Kwarnas Pramuka hanya bisa berhubungan dengan pejabat setingkat deputi di Kemenpora.
Adhyaksa menyebut Jusuf Kalla menanggapi positif laporan itu. JK berjanji akan membicarakan masalah anggaran ini dengan kementerian terkait.
"Beliau akan komunikasikan lagi dengan pak, siapa itu namanya? Pak Imam. Loh, lali (lali) aku kan," tukas dia.
(Baca juga: Adhyaksa Dault: Dana Raimuna Belum Cair)
Jakarta: Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault melaporkan pembekuan anggaran Pramuka oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kwarnas Pramuka tak mendapatkan sepeser pun anggaran pada 2018.
"Ya iyalah, (kami) sampaikan bahwa kami ini sama sekali tidak ada (anggaran)," kata Adhyaksa di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Juli 2018.
Padahal, biasanya Kwarnas Pramuka mendapatkan anggaran sebesar Rp45 miliar per tahun. Kwarnas Pramuka rutin menerima anggaran ini saat Menteri Pemuda dan Olahraga yang dijabat Adhyaksa, Andy Mallarangeng, dan Roy Suryo.
Menpora Imam Nahrawi juga memberikan anggaran sebesar itu pada tahun pertama menjabat. Namun, anggaran mulai berkurang pada 2016 menjadi Rp25 miliar dan 2017 menjadi Rp10 miliar.
"Tahun ini tidak ada, tahun depan kami dapat kabar (diberikan) Rp2 miliar," beber dia.
Adhyaksa tak tahu alasan pembekuan anggaran itu. Ia menilai Imam Nahrawi memiliki masalah pribadi dengannya.
(Baca juga:
Menpora Sindir Keluhan Adhyaksa)
"Saya enggak tahu alasannya kenapa, kok Pak Imam benci banget sama saya barangkali ya, pribadi. Mungkin karena saya ada kumis lebih tebal kali ya," kelakar Adhyaksa.
Susah diajak bertemu
Tak hanya masalah anggaran, Adhyaksa mengaku sulit bertemu dengan Imam Nahrawi. Padahal, Kwarnas Pramuka telah berulang kali mengirimkan surat permintaan untuk bertemu.
Tapi, surat permohonan itu tak kunjung dijawab. Kwarnas Pramuka hanya bisa berhubungan dengan pejabat setingkat deputi di Kemenpora.
Adhyaksa menyebut Jusuf Kalla menanggapi positif laporan itu. JK berjanji akan membicarakan masalah anggaran ini dengan kementerian terkait.
"Beliau akan komunikasikan lagi dengan pak, siapa itu namanya? Pak Imam. Loh, lali (lali) aku kan," tukas dia.
(Baca juga:
Adhyaksa Dault: Dana Raimuna Belum Cair)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)