Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan fokus menginvestigasi internal terkait dugaan tindak kekerasan yang melibatkan taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang. Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPSDMP A. Arif Priadi menegaskan tidak mentoleransi terjadinya tindak kekerasan di lingkungan kampus.
Tindak kekerasan terjadi di luar kampus terhadap taruna yang sedang mengikuti pembelajaran jarak jauh. Pihak kampus tetap mengusut insiden ini.
“PIP Semarang saya minta fokus dan mengambil langkah-langkah percepatan untuk mengusut insiden ini dan mencegah kejadian serupa terulang kembali,” ucap Arif dilansir dari Media Indonesia, Jakarta, Kamis, 9 September 2021.
Para taruna hampir dua tahun ini tidak penuh tinggal di dalam asrama karena menjalani pembelajaran jarak jauh. Arif meminta pengelola kampus meningkatkan standar prosedur pengawasan dan pencegahan tindak kekerasan di lingkungan sekolah secara tegas dan berkelanjutan.
Baca: Menhub Undang Jepang Berinvestasi di 5 Proyek Pembangunan
BPSDM segera menyiapkan langkah-langkah nyata peningkatan pengawasan agar diharapkan kejadian serupa tidak terjadi kembalI. Tindak kekerasan diduga dilakukan taruna tingkat akhir kepada juniornya.
Direktur PIP Semarang M. Rofik menugaskan Wakil Direktur 3 dan Kepala Pusat Pengembangan Karakter Taruna dan Perwira Siswa fokus menyelesaikan masalah itu. Keduanya dinonaktifkan sementara dari jabatannya.
Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP)
Kementerian Perhubungan fokus menginvestigasi internal terkait dugaan
tindak kekerasan yang melibatkan taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang. Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPSDMP A. Arif Priadi menegaskan tidak mentoleransi terjadinya tindak kekerasan di lingkungan kampus.
Tindak kekerasan terjadi di luar kampus terhadap taruna yang sedang mengikuti
pembelajaran jarak jauh. Pihak kampus tetap mengusut insiden ini.
“PIP Semarang saya minta fokus dan mengambil langkah-langkah percepatan untuk mengusut insiden ini dan mencegah kejadian serupa terulang kembali,” ucap Arif dilansir dari
Media Indonesia, Jakarta, Kamis, 9 September 2021.
Para taruna hampir dua tahun ini tidak penuh tinggal di dalam asrama karena menjalani pembelajaran jarak jauh. Arif meminta pengelola kampus meningkatkan standar prosedur pengawasan dan pencegahan tindak kekerasan di lingkungan sekolah secara tegas dan berkelanjutan.
Baca:
Menhub Undang Jepang Berinvestasi di 5 Proyek Pembangunan
BPSDM segera menyiapkan langkah-langkah nyata peningkatan pengawasan agar diharapkan kejadian serupa tidak terjadi kembalI. Tindak kekerasan diduga dilakukan taruna tingkat akhir kepada juniornya.
Direktur PIP Semarang M. Rofik menugaskan Wakil Direktur 3 dan Kepala Pusat Pengembangan Karakter Taruna dan Perwira Siswa fokus menyelesaikan masalah itu. Keduanya dinonaktifkan sementara dari jabatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
