Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan menghadiri perayaan Waisak dan Diskusi Lintas Agama yang diadakan Dewan Pengurus Pusat Badan Persaudaraan Antariman (DPP BERANI). Dok. Istimewa
Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan menghadiri perayaan Waisak dan Diskusi Lintas Agama yang diadakan Dewan Pengurus Pusat Badan Persaudaraan Antariman (DPP BERANI). Dok. Istimewa

Hadiri Perayaan Waisak BERANI, Anies Baswedan Bicara Makna Bhinneka Tunggal Ika

Achmad Zulfikar Fazli • 09 Juni 2024 12:23
Jakarta: Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan menghadiri perayaan Waisak dan Diskusi Lintas Agama yang diadakan Dewan Pengurus Pusat Badan Persaudaraan Antariman (DPP BERANI) di Wisma Sangha Theravada Indonesia (STI) Jakarta. Anies bicara soal makna Bhinneka Tunggal Ika.
 
Anies menyampaikan ketika bicara tentang dialog peradaban lintas iman, merawat dunia, menjaga kehidupan, itu akan menyadarkan Indonesia sangat bineka. Dia mengatakan semua akan merasakan kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang ada di lambang negara, Garuda Pancasila, mencerminkan suasana bangsa Indonesia, yakni berbeda tetap bersama dan bersatu.
 
"Ini tidak terjadi di bangsa-bangsa lain, kita sanggup mempersatukan menjadi sebuah kalimat dahsyat itu kata tunggal karena itu yang membuat kita menyatu," ujar Anies, Jakarta, Minggu, 9 Juni 2024.

Di sisi lain, kata dia, semua pihak harus menghargai dan merawat bineka. Sehingga sikap kebinekaan atau keragaman tidak menghilang dan tetap menjadi bagian dari sebuah tunggalnya bangsa Indonesia.
 
Sementara itu, Ketua Umum DPP BERANI, Pdt. Lorens Manuputty mengatakan melalui acara ini, semua pihak bisa melihat Indonesia mengalami dua krisis, yakni kepemimpinan dan ideologi. Generasi sekarang dinilai kurang dalam menjalankan nilai Pancasila dan mudah menerima kedatangan budaya asing.
 
"Sehingga keributan seringkali terjadi," ujar dia. 
 
Baca Juga: Candi Borobudur Bergema dengan Ritual Pradaksina Memperingati Waisak 2568

Inisiator BERANI, Daniel Johan, menyampaikan Indonesia sedang mengalami krisis hukum dan politik. Jangan sampai hal ini merembet pada krisis kepercayaan.
 
"Inilah yang kita jaga jangan sampai terjadi," ucap dia.
 
Acara ini dihadiri  pemuka agama buddha, YM. Bhikku Dhammasubo Mahathera, Romo Franz Magnis Suseno, pemuka agama Hindu, Kanjeng Astono, pemuka agama Kristen, Pdt. Gomar Gultom, dan pemuka agama Konghucu Budi Santoso Tanuwibowo, serta perwakilan Masjid Istiqlal, KH Mulawarman Hannase.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan