Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

El Nino dan Banjir Bikin Stok Beras di Sulsel Turun

Siti Yona Hukmana • 30 Mei 2024 09:32
Jakarta: Tim Satgas Pangan Polri meninjau stok beras di Sulawesi Selatan (Sulsel). Berdasarkan pemantauan, stok beras di Sulsel menurun daripada 2023. 
 
"Stok beras dan gabah di penggilingan tersedia, namun tidak sebanyak tahun 2023," kata Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Kombes Hermawan dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 Mei 2024.
 
Dia mengungkap penyebab penurunan stok beras di Sulsel. Persoalannya kondisi iklim dan bencana alam.

"Hal ini disebabkan efek dari El Nino dan situasi di Sidrap masih banjir,” ungkap dia.
 
Baca juga: Stok Beras Aman, Distribusi Dijamin Lancar

Hermawan mengatakan kualitas gabah yang dihasilkan rendah karena curah hujan cukup tinggi. Sehingga, harga jual di petani saat panen raya pada Maret dan April 2024, masih di bawah harga pokok penjualan (HPP) Rp6.000, yakni Rp5.000 sampai Rp5.700.
 
"Saat ini bulan Mei selesai panen raya harga kembali naik di atas HPP, dengan harga di petani Rp6.100 sampai Rp6.500,” jelas Anggota Satgas Pangan Polri ini.
 
Menurut dia, pengawasan dilakukan untuk menjaga keseimbangan harga beras dari hulu sampai hilir sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Makanya, Satgas Pangan Polri mengecek ke penggilingan, pelaporan penyerapan gabah/beras, dan ketersediaan stok beras melalui aplikasi yang ada di wilayah Kabupaten Sidrap.
 
“Kita harus menjaga stabilitas gabah dan beras baik di tingkat petani, penggilingan hingga di tingkat masyarakat,” ujar dia.
 
Hermawan mengatakan hasil monitoring dari aplikasi Sidrap ditemukan di CV Surya Inti Pangan yang bukan mitra Bulog memproduksi beras merek lahap dan jeruk. Dengan rincian produksi beras premium 60 persen dan beras medium 40 persen. Perusahaan ini menjual hasil produksi ke Makassar, Papua, Kalimantan, dan Sulawesi Utara.
 
Hermawan memerinci stok yang tersedia di gudang CV Surya Inti Pangan 800 ton untuk pecah kulit dan 30 ton untuk beras premium siap jual. Lalu, harga beras premium di penggilingan sebesar Rp13.200 per kilogram dan beras medium Rp12.100 per kilogram.
 
"Alat yang dimiliki berupa alat pengering 150 ton/proses 17 jam, dan alat proses menjadi beras dengan daya tampung 80 ton proses 16 jam,” ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan