Penyelam Angkatan Laut bersiap untuk melakukan operasi pengangkatan ekor pesawat AirAsia di Laut Jawa, Jumat (9/1/2015)--Antara/Adek Berry
Penyelam Angkatan Laut bersiap untuk melakukan operasi pengangkatan ekor pesawat AirAsia di Laut Jawa, Jumat (9/1/2015)--Antara/Adek Berry

Pemasangan Alat Angkut Ekor Pesawat Terkendala Gelombang

Dheri Agriesta • 09 Januari 2015 16:56
medcom.id, Kotawaringin Barat: Tim evakuasi gabungan masih berupaya untuk mengangkat ekor pesawat yang juga jadi tempat penyimpanan kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata. Salah satu upaya tim adalah dengan menggunakan lifting bag. Alat ini menjadi andalan tim untuk mengangkat bangkai pesawat dari dasar laut.  
 
Sayangnya, pemasangan alat seberat 110 ton itu terkendala cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi. Pemasangan dilakukan dengan operasi penyelaman.
 
"Iya (sedang dipasang) tapi ngerangkainya lama, ombak kena terus," kata Direktur Operasional SB Supriyadi di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Jumat (9/1/2015).

Kencangnya gelombang dan arus laut membuat penyelaman menjadi sulit. Kondisi ini diperparah cuaca yang tak bersahabat. "Menyelam masih susah, hujan di lokasi, akhirnya diurungkan," jelas Supriyadi.
 
Penyelam, lanjut dia, sudah mencoba menuju objek di dasar laut, namun karena berbagai kendala mereka kembali ke permukaan. Jarak pandang bawah laut juga cukup buruk, belum lagi arus bawah laut yang deras.
 
Untuk diketahui, lifting bag atau balon pengapungan telah diterbangkan menuju KRI Banda Aceh untuk mendukung pencarian kotak hitam dan ekor pesawat AirAsia QZ8501. Alat ini disebut dapat mengangkat objek berat dari dasar laut dengan tenaga balon udara.
 
Alat akan diikatkan ke objek di dasar laut lalu disambungkan dengan balon-balon yang sudah terhubung dengan kompresor. Kompresor itulah yang akan membuat balon-balon tersebut terisi udara. Balon akan mengangkat objek berat itu. Jika sampai di permukaan, objek akan diikatkan ke kapal yang kemudian membawanya ke pusat evakuasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan