medcom.id, Jakarta: Indonesia dinyatakan masuk dalam tahap darurat pornografi. Hal itu dilihat dari belanja pornografi di Indonesia tahun lalu yang mencapai angka dari Rp50 triliun.
"Hasil dari ngekrip (pencatatan) selama 2014, belanja pornografi itu sudah tembus 50 miliar dollar Amerika," kata Khofifah kepada Metrotvnews.com saat ditemui di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2015) malam.
Praktik pornografi sudah merebak hingga merambah dunia maya. Seperti prostitusi online di situs jejaring sosial. Khofifah mengaku, tidak heran dengan praktik tersebut.
Menurut Khofifah, pelaku prostitusi online tak selamanya mengambil tindakan itu karena faktor ekonomi. Dia menegaskan, mereka terjebak karena faktor pragmatis untuk mengikuti gaya hidup yang terus berkembang. Dan di saat yang bersamaan, mereka tidak memiliki referensi kehidupan yang cukup.
Khofifah pun mengimbau kepada pemangku kepentingan terkait dan seluruh lapisan masyarakat untuk meredam laju pertumbuhan praktik pornografi atau prostitusi itu. Hal itu dapat diwujudkan, dengan saling menjaga dan mengawal dengan cara yang lebih sistemik lagi.
"Yang kemarin (Deudeuh Alfi Sahrin), kebetulan saja yang terpublikasi. Yang tidak terpublikasi umur 15 dan 16 tahun itu, saya dengar frekuensinya lumayan lho," tukas dia.
Seperti diketahui, Deudeuh ditemukan tewas karena kekurangan oksigen akibat kabel catok yang melilit lehernya. Wanita ini ditemukan tewas Sabtu 11 April, sekitar pukul 20.00 WIB. Dari olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan kaus kaki, bed cover, kabel, dan alat kontrasepsi.
medcom.id, Jakarta: Indonesia dinyatakan masuk dalam tahap darurat pornografi. Hal itu dilihat dari belanja pornografi di Indonesia tahun lalu yang mencapai angka dari Rp50 triliun.
"Hasil dari ngekrip (pencatatan) selama 2014, belanja pornografi itu sudah tembus 50 miliar dollar Amerika," kata Khofifah kepada
Metrotvnews.com saat ditemui di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2015) malam.
Praktik pornografi sudah merebak hingga merambah dunia maya. Seperti prostitusi
online di situs jejaring sosial. Khofifah mengaku, tidak heran dengan praktik tersebut.
Menurut Khofifah, pelaku prostitusi
online tak selamanya mengambil tindakan itu karena faktor ekonomi. Dia menegaskan, mereka terjebak karena faktor pragmatis untuk mengikuti gaya hidup yang terus berkembang. Dan di saat yang bersamaan, mereka tidak memiliki referensi kehidupan yang cukup.
Khofifah pun mengimbau kepada pemangku kepentingan terkait dan seluruh lapisan masyarakat untuk meredam laju pertumbuhan praktik pornografi atau prostitusi itu. Hal itu dapat diwujudkan, dengan saling menjaga dan mengawal dengan cara yang lebih sistemik lagi.
"Yang kemarin (Deudeuh Alfi Sahrin), kebetulan saja yang terpublikasi. Yang tidak terpublikasi umur 15 dan 16 tahun itu, saya dengar frekuensinya lumayan lho," tukas dia.
Seperti diketahui, Deudeuh ditemukan tewas karena kekurangan oksigen akibat kabel catok yang melilit lehernya. Wanita ini ditemukan tewas Sabtu 11 April, sekitar pukul 20.00 WIB. Dari olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan kaus kaki, bed cover, kabel, dan alat kontrasepsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ICH)