medcom.id, Surabaya: Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa melantik pimpinan cabang Muslimat NU Surabaya. Dia mengingatkan mereka untuk terus menjaga moral bangsa.
"Besarkan NU dengan kegiatan yang kita punya. NU penjaga moral bangsa, harus punya tekad jaga moral bangsa," kata Khofifah, di Sawunggaling, Surabaya, Minggu (2/8/2015).
Khofifah bercerita pengalamannya sewaktu berkunjung ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Dia melihat bagaimana moral masih terjaga di Negeri Paman Sam yang baru melegalkan pernikahan sesama jenis.
"Pas pulang ke bandara, saya lihat toko kue kena penalti karena tidak mau terima pesanan kue untuk pesta pernikahan sesama jenis. Yang pesan akhirnya bawa ke pengadilan. Toko kue akhirnya kena penalti USD162 ribu," jelas Menteri Sosial ini.
Selain itu, Khofifah juga melihat gereja di AS yang diberi bendera khusus. Rupanya, bendera itu tanda gereja tersebut menerima pasangan sesama jenis untuk beribadah.
Kepada sahabatnya, Khofifah bertanya apakah gereja itu juga memberi pemberkatan kepada pasangan sesama jenis. Rupanya, kata dia, gereja belum mau memberi pemberkatan.
Khofifah melihat dua contoh ini menunjukkan agama sebagai penjaga kekuatan moral. Kalau ada putusan politik negara bagian legalkan pernikahan sesama jenis, gereja berikan kesempatan kebaktian, tapi tidak beri pemberkatan. Ini bukti agama sebagai penjaga moral," jelas dia.
Ketua Umum PC Muslimat NU Surabaya Lilik Fadhilah menyatakan sudah mencanangkan program lima tahun ke depan dalam beberapa bidang. Dia ingin Muslimat NU bisa lebih memberi kontribusi bagi bangsa.
"Di bidang sosial, Muslimat sudah punya dua ribu lansia, ekonomi kerakyatan, kita data kelompok muslimat yang punya usaha, muslimat juga sudah punya lembaga PAUD dan TK," jelas Lilik.
medcom.id, Surabaya: Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa melantik pimpinan cabang Muslimat NU Surabaya. Dia mengingatkan mereka untuk terus menjaga moral bangsa.
"Besarkan NU dengan kegiatan yang kita punya. NU penjaga moral bangsa, harus punya tekad jaga moral bangsa," kata Khofifah, di Sawunggaling, Surabaya, Minggu (2/8/2015).
Khofifah bercerita pengalamannya sewaktu berkunjung ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Dia melihat bagaimana moral masih terjaga di Negeri Paman Sam yang baru melegalkan pernikahan sesama jenis.
"Pas pulang ke bandara, saya lihat toko kue kena penalti karena tidak mau terima pesanan kue untuk pesta pernikahan sesama jenis. Yang pesan akhirnya bawa ke pengadilan. Toko kue akhirnya kena penalti USD162 ribu," jelas Menteri Sosial ini.
Selain itu, Khofifah juga melihat gereja di AS yang diberi bendera khusus. Rupanya, bendera itu tanda gereja tersebut menerima pasangan sesama jenis untuk beribadah.
Kepada sahabatnya, Khofifah bertanya apakah gereja itu juga memberi pemberkatan kepada pasangan sesama jenis. Rupanya, kata dia, gereja belum mau memberi pemberkatan.
Khofifah melihat dua contoh ini menunjukkan agama sebagai penjaga kekuatan moral. Kalau ada putusan politik negara bagian legalkan pernikahan sesama jenis, gereja berikan kesempatan kebaktian, tapi tidak beri pemberkatan. Ini bukti agama sebagai penjaga moral," jelas dia.
Ketua Umum PC Muslimat NU Surabaya Lilik Fadhilah menyatakan sudah mencanangkan program lima tahun ke depan dalam beberapa bidang. Dia ingin Muslimat NU bisa lebih memberi kontribusi bagi bangsa.
"Di bidang sosial, Muslimat sudah punya dua ribu lansia, ekonomi kerakyatan, kita data kelompok muslimat yang punya usaha, muslimat juga sudah punya lembaga PAUD dan TK," jelas Lilik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)