Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membangun posko baru di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Posko untuk memudahkan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
“Posko baru di Pulau Lancang untuk memudahkan operasi pencarian,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 20 Januari 2021.
Budi mengatakan tim gabungan masih mencari memori cockpit voice recorder (CVR). Memori tersebut penting untuk melengkapi investigasi jatuhnya Sriwijaya.
“Ini juga dibutuhkan untuk mengungkap penyebab kecelakaan serta mencegah kejadian yang sama di kemudian hari,” papar dia.
(Baca: Menhub Budi Karya Sumadi Optimistis Kotak Hitam CVR Ditemukan)
Flight data recorder (FDR) Sriwijaya sudah ditemukan. KNKT telah mengunduh 330 parameter dan menemukan titik terang meski hasilnya belum bisa disampaikan kepada publik.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membangun posko baru di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Posko untuk memudahkan pencarian pesawat
Sriwijaya Air SJ-182.
“Posko baru di Pulau Lancang untuk memudahkan operasi pencarian,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 20 Januari 2021.
Budi mengatakan tim gabungan masih mencari memori cockpit voice recorder (CVR). Memori tersebut penting untuk melengkapi investigasi jatuhnya Sriwijaya.
“Ini juga dibutuhkan untuk mengungkap penyebab kecelakaan serta mencegah kejadian yang sama di kemudian hari,” papar dia.
(Baca:
Menhub Budi Karya Sumadi Optimistis Kotak Hitam CVR Ditemukan)
Flight data recorder (FDR) Sriwijaya sudah ditemukan. KNKT telah mengunduh 330 parameter dan menemukan titik terang meski hasilnya belum bisa disampaikan kepada publik.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)