Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono (kiri). Metro TV/Cicilia Sinabariba
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono (kiri). Metro TV/Cicilia Sinabariba

KSAL: KRI Nanggala-402 Mengalami Keretakan Besar

Siti Yona Hukmana • 24 April 2021 21:13
Jakarta: Penyebab KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan utara Bali telah diketahui. Kapal milik TNI Angkatan Laut (AL) itu disebut mengalami keretakan besar.
 
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan keretakan diketahui dari sejumlah barang bukti autentik yang ditemukan dalam radius 10 mil dari kapal menyelam. Temuan itu telah dianalisis saksi ahli dan mantan kru KRI Cakra yang dinas di kapal selam.
 
"Penahan atau pelurus torpedo ini sampai keluar, jadi ada keretakan besar," kata Yudo dalam konferensi pers di Lanud Ngurah Rai Bali, Sabtu, 24 April 2021.

Yudo mengatakan banyak alat-alat yang keluar dari kapal itu. Dia meyakini keretakan itu yang membuat KRI Nanggala-402 tenggelam hingga masuk ke palung laut sedalam 850 meter.
 
Dalam pencarian selama empat hari, tim menemukan kepingan yang diduga kuat komponen KRI Nanggala-402. Sebab, tidak ada kapal lain yang melintas.
 
Tim juga menemukan benda hitam bagian pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, grease (gemuk) untuk pelumas periskop kapal selam. Pelumas ini terdapat di dalam botol berwarna oranye.
 
Kemudian, ada alas salat anak buah kapal (ABK), dan spons penahan panas agar tidak terjadi kondensasi di ruang kapal. Spons yang sebelumnya lebar itu muncul ke permukaan dengan kondisi terpecah-pecah.
 
"Tentu terjadi keretakan di kapal selam itu, sehingga barang-barang keluar, karena barang ini sebenarnya ada di dalam koordinat itu," ungkap Yudo.
 
Baca: KSAL: KRI Nanggala-402 Berada di Kedalaman 850 Meter
 
KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali, pada Rabu dini hari, 21 April 2021. Kapal selam dengan 53 awak itu dipastikan tenggelam dan berada di palung laut sedalam 850 meter.
 
Sebanyak 21 armada dikerahkan mencari KRI Nanggala-402. Antara lain KRI Rigel-933, KRI REM-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Dipenogoro-365, dan KRI DR Soeharso. Kemudian, satu helikopter seri Panther.
 
TNI mengerahkan 400 personel. Ratusan prajurit TNI AL itu akan menyisir perairan Bali mencari keberadaan kapal selam tersebut. Sementara itu, Polri juga mengerahkan empat kapal yakni jenis sonar dan robotik, yang memiliki kemampuan menyelam.
 
Pembantuan dari negara sahabat yang telah tiba ialah HMAS Ballarat dari Australia dan pesawat mata-mata penjaga maritim Amerika Serikat (AS) P-8 Poseidon. Sementara itu, pembantuan yang segera tiba yakni HMAS Sirius dari Australia.
 
Kemudian, kapal Rescue MV Swift dari Singapura dijadwalkan tiba Sabtu malam, 24 April 2021. Lalu, kapal Rescue MV Mega Bakti dari Malaysia diperkirakan tiba esok hari Minggu, 25 April 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan