Ilustrasi penyebaran covid. Medcom.id
Ilustrasi penyebaran covid. Medcom.id

Presiden Akan Umumkan Status Endemi

Indriyani Astuti • 13 Juni 2023 16:22
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kepastian status pandemi menuju endemi covid-19. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin seusai rapat terbatas internal soal pandemi.
 
"Nanti Presiden umumin, (waktunya) terserah beliau. Tadi baru update dulu ke Pak Presiden mengenai kondisi pandemi seperti apa sekarang," ujar Menkes di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 13 Juni 2023.
 
Menkes mengatakan Presiden sudah mengambil keputusan soal pandemi covid-19. Oleh karena itu, Menkes melaporkan hasil pertemuan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Presiden, kata Menkes, akan melihat kondisi negara-negara lain, seperti G20 dan ASEAN, untuk mempertimbangkan kebijakan yang diambil.
 
"Nah itu sebabnya saya update ke Bapak Presiden, yang tadi agar Bapak Presiden bisa mengambil keputusan. Dan, beliau sudah ambil keputusannya cuma nanti pengumumannya terserah kepada beliau ya," ujar dia.
 
Saat ditanya kejelasan waktu pengumuman, Menkes enggan berspekulasi. Namun, dia menegaskan meskipun nanti status pandemi dicabut, covid-19 belum hilang. Masyarakat diminta hidup berdampingan dengan virus.
 
"Sama halnya kita belajar hidup dengan penyakit menular lainnya misalnya, malaria, demam berdarah, tuberkolosis (TBC). Itukan semuanya masih ada," ucap dia.
 
Baca Juga: Pencabutan Kedaruratan Covid-19 Momentum Evaluasi Sistem Pelayanan Kesehatan

Dia berpesan soal empat hal terkait covid-19. Pertama, jika terinfeksi virus covid-19, masyarakat bisa menanganinya serta menjaga kesehatan masing-masing. Masyarakat perlu tahu seperti apa covid-19, cara menghindarinya misalnya dengan menjaga pola hidup bersih, seperti mencuci tangan dan memakai masker.
 
"Kedua, dia mesti tahu surveilans-nya seperti apa, rapid test antigen sekarang sudah ada, test genomik sudah ada, itu bisa dipakai. Lalu kalau misalnya kita sakit mengukur suhu pakai termometer, kemudian bisa dicatat, sehingga tahu bagaimana surveilans-nya atau cara mendeteksinya," terang Menkes.
 
Ketiga, saat sakit atau terinfeksi covid-19, masyarakat mengetahui obatnya. Dia menyebut sudah banyak antivirus yang didapat masyarakat, seperti Paxlovid dan aciclovir, yang bisa dibeli di apotik.
 
Menurut Menkes, para dokter paham yang harus dilakukan apabila ada masyarakat yang dites dengan hasil positif covid-19. "Kalau toh pun sampai masuk rumah sakit (RS), RS kita juga sudah siap untuk menanganinya," ucap dia.
 
Keempat, pemberian vaksinasi untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat. Saat ini ada tiga perusahaan yang bisa memproduksi vaksin covid-19, antara lain PT Biofarma.
 
Menkes mengatakan Indonesia salah satu dari beberapa negara yang berkonsultasi dengan WHO mengenai status pandemi covid-19. WHO telah memberikan panduan.
 
"Karena kan pandemi ini sifatnya dunia bukan masing-masing negara," kata Menkes.
 
Menurut dia, masyarakat perlu memahami protokol kesehatan, sistem surveilans, skrining, hingga deteksi dini. Selain itu, obat-obatan dan RS serta vaksin covid-19 mesti tersedia.
 
"Mereka (WHO) sepertinya happy dan menyerahkan kembali ke Indonesia untuk mengambil keputusan," ujar Menkes.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan