Jakarta: Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman meminta Pemprov DKI Jakarta untuk serius mendata klaster penularan Covid-19 selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang ditampilkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dicky menegaskan, Disdik DKI bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta harus lekas melakukan penelusuran kontak kasus atau tracing untuk mencari potensi penularan yang lebih luas termasuk. Karena itu peserta didik maupun guru yang terpapar harus segera dikarantina untuk meminimalisir penularan.
"Sebaiknya langsung melakukan karantina 2 minggu. Ini harus segera dilakukan tracing," kata Dicky dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 23 September 2021.
Dicky mengatakan, berdasarkan data global kasus Covid-19, kasus pada anak-anak ada sebesar 2%. Jumlah ini terbilang kecil namun tetap harus diwaspadai. Selain itu, Dinas Pendidikan juga harus segera melakukan evaluasi terhadap protokol kesehatan di seluruh sekolah.
Sementara itu, berdasarkan studi negara-negara lain yang sudah lebih dulu membuka sekolah saat pandemi, munculnya klaster sekolah disebabkan adanya kelalaian terhadap protokol kesehatan. "Salah satunya karena pengabaian. Jadi ini harus diinvestigasi," pungkasnya.
Sebelumnya, data Kemendikbudristek via sekolah.data.kemdikbud.go.id membeberkan terdapat 25 klaster saat PTM dari total 899 responden sekolah.
Sebanyak 227 pendidik dan tenaga kependidikan dilaporkan terinfeksi covid-19. Sedangkan untuk peserta didik yang terinfeksi berjumlah 241 orang.
Hingga saat ini, total klaster yang telah terbentuk saat PTM secara nasional telah mencapai 1.299 klaster dari 46.892 responden sekolah. Sementara total pendidik dan tenaga kependidikan yang terinfeksi mencapai 7.285 orang dan 15.655 peserta didik.
Jakarta: Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman meminta Pemprov DKI Jakarta untuk serius mendata
klaster penularan Covid-19 selama
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang ditampilkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dicky menegaskan, Disdik DKI bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta harus lekas melakukan penelusuran kontak kasus atau tracing untuk mencari potensi penularan yang lebih luas termasuk. Karena itu peserta didik maupun guru yang terpapar harus segera dikarantina untuk meminimalisir penularan.
"Sebaiknya langsung melakukan karantina 2 minggu. Ini harus segera dilakukan
tracing," kata Dicky dikutip dari
Media Indonesia, Kamis, 23 September 2021.
Dicky mengatakan, berdasarkan data global kasus Covid-19, kasus pada anak-anak ada sebesar 2%. Jumlah ini terbilang kecil namun tetap harus diwaspadai. Selain itu, Dinas Pendidikan juga harus segera melakukan evaluasi terhadap protokol kesehatan di seluruh sekolah.
Sementara itu, berdasarkan studi negara-negara lain yang sudah lebih dulu membuka sekolah saat pandemi, munculnya klaster sekolah disebabkan adanya kelalaian terhadap protokol kesehatan. "Salah satunya karena pengabaian. Jadi ini harus diinvestigasi," pungkasnya.
Sebelumnya, data Kemendikbudristek via sekolah.data.kemdikbud.go.id membeberkan terdapat 25 klaster saat PTM dari total 899 responden sekolah.
Sebanyak 227 pendidik dan tenaga kependidikan dilaporkan terinfeksi covid-19. Sedangkan untuk peserta didik yang terinfeksi berjumlah 241 orang.
Hingga saat ini, total klaster yang telah terbentuk saat PTM secara nasional telah mencapai 1.299 klaster dari 46.892 responden sekolah. Sementara total pendidik dan tenaga kependidikan yang terinfeksi mencapai 7.285 orang dan 15.655 peserta didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)