Jakarta: Lebih dari 2.600 bencana alam terjadi di Indonesia sejak 1 Januari hingga 30 November 2021. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi, seperti banjir dan puting beliung.
“Tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 2.664,” tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dikutip Medcom.id, Rabu, 1 Desember 2021.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 1.110 kejadian, puting beliung 677 kejadian, dan tanah longsor 545 kejadian. Kemudian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 263 kejadian, dan gempa bumi 27 kejadian.
“Gelombang pasang dan abrasi 27 kejadian, kekeringan 15 kejadian, sedangkan erupsi gunung api nihil,” tulis data BNPB.
Baca: Satu Orang Tertimbun Tanah Longsor di Wonosari Malang
Seluruh bencana mengakibatkan 588 orang meninggal dan 76 orang hilang. Sebanyak 7.690.984 orang menderita dan mengungsi, serta 13.093 orang luka-luka.
Bencana juga menyebabkan 136.103 rumah rusak. Terdiri dari 17.338 rumah rusak berat, 24.343 rumah rusak sedang, dan 94.422 rumah rusak ringan.
“Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 1.465 unit, fasilitas peribadatan 1.809 unit, fasilitas kesehatan 353 unit, 503 perkantoran, dan 401 jembatan,” tulis data tersebut.
Jakarta: Lebih dari 2.600
bencana alam terjadi di Indonesia sejak 1 Januari hingga 30 November 2021. Jenis bencana terbanyak ialah
hidrometeorologi, seperti banjir dan puting beliung.
“Tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 2.664,” tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) seperti dikutip
Medcom.id, Rabu, 1 Desember 2021.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 1.110 kejadian, puting beliung 677 kejadian, dan tanah longsor 545 kejadian. Kemudian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 263 kejadian, dan gempa bumi 27 kejadian.
“Gelombang pasang dan abrasi 27 kejadian, kekeringan 15 kejadian, sedangkan erupsi gunung api nihil,” tulis data BNPB.
Baca:
Satu Orang Tertimbun Tanah Longsor di Wonosari Malang
Seluruh bencana mengakibatkan 588 orang meninggal dan 76 orang hilang. Sebanyak 7.690.984 orang menderita dan mengungsi, serta 13.093 orang luka-luka.
Bencana juga menyebabkan 136.103 rumah rusak. Terdiri dari 17.338 rumah rusak berat, 24.343 rumah rusak sedang, dan 94.422 rumah rusak ringan.
“Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 1.465 unit, fasilitas peribadatan 1.809 unit, fasilitas kesehatan 353 unit, 503 perkantoran, dan 401 jembatan,” tulis data tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)