Jakarta: Pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjalani karantina di Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Jakarta Utara berkurang 122 pada Rabu, 26 Januari 2022. Fasilitas anyar itu dikhususkan bagi PMI untuk mengurangi penumpukan orang.
“Sehingga 1.696 PMI menjalani karantina di Rusun Nagrak,” kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan-I) Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Januari 2022.
Aris memerinci jumlah itu terdiri dari 756 pria dan 940 perempuan. Mereka menempati Tower 1, 2, 3, 5, dan 6.
Aris menyebut 9.952 pasien terdaftar sejak Rusun Nagrak beroperasi pada 21 Desember 2021. Sebanyak 8.256 pasien keluar karena sudah selesai menjalani isolasi.
Baca: Kapolri-Kepala Polisi Malaysia Bahas PMI Ilegal
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid Letjen Suharyanto meminta kesiapan fasilitas karantina tambahan dipercepat. Supaya semakin banyak orang yang bisa ditampung untuk menjalani karantina.
“Percepat perbaikannya sehingga kami dapat langsung mengirimkan kebutuhan dan peralatan untuk segera dimanfaatkan,” kata Suharyanto.
Jakarta:
Pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjalani
karantina di Rumah Susun
(Rusun) Nagrak, Jakarta Utara berkurang 122 pada Rabu, 26 Januari 2022. Fasilitas anyar itu dikhususkan bagi PMI untuk mengurangi penumpukan orang.
“Sehingga 1.696 PMI menjalani karantina di Rusun Nagrak,” kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan-I) Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Januari 2022.
Aris memerinci jumlah itu terdiri dari 756 pria dan 940 perempuan. Mereka menempati Tower 1, 2, 3, 5, dan 6.
Aris menyebut 9.952 pasien terdaftar sejak Rusun Nagrak beroperasi pada 21 Desember 2021. Sebanyak 8.256 pasien keluar karena sudah selesai menjalani isolasi.
Baca:
Kapolri-Kepala Polisi Malaysia Bahas PMI Ilegal
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid Letjen Suharyanto meminta kesiapan fasilitas karantina tambahan dipercepat. Supaya semakin banyak orang yang bisa ditampung untuk menjalani karantina.
“Percepat perbaikannya sehingga kami dapat langsung mengirimkan kebutuhan dan peralatan untuk segera dimanfaatkan,” kata Suharyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)