Ilustrasi. (Medcom.id)
Ilustrasi. (Medcom.id)

Punya Antibodi Covid-19 Tinggi, Masih Berpotensi Tertular

Theofilus Ifan Sucipto • 20 Maret 2022 12:08
Jakarta: Survei pemerintah bersama peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyatakan 86,6 persen penduduk Indonesia memiliki antibodi covid-19. Namun masyarakat harus tetap mewaspadai penularan virus tersebut.
 
"Meski angka antibodi bagi responden cukup tinggi, bukan berarti masyarakat terbebas dari infeksi covid-19," kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis, Minggu, 20 Maret 2022.
 
Nadia mengatakan antibodi yang tinggi berfungsi mengurangi dampak gejala berat. Termasuk, meminimalkan risiko kematian bila terinfeksi covid-19.

"Masyarakat harus sungguh-sungguh menyadari hal itu (potensi tertular covid-19) meskipun antibodi yang diproduksi tinggi," papar dia.
 
Baca: Setahun Beroperasi, Menkes Tutup Sentra Vaksinasi Serviam
 
Nadia mendorong masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan. Kemudian menyegerakan vaksinasi terutama kelompok rentan dan orang dengan penyakit penyerta.
 
Sebagian besar masyarakat Indonesia telah memiliki antibodi covid-19. Hal itu diketahui berdasarkan survei pemerintah bersama peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI). 
 
"Jadi kalau secara umum 86,6 persen penduduk Indonesia pada bulan November 2021 itu sudah memiliki antibodi sarcov2 (covid-19), jadi ini angka yang besar," ujar salah satu peneliti FKM UI Iwan Ariawan dalam konferensi pers secara virtual terkait Hasil Serologi Survey Nasional, Jumat, 18 Maret 2022. 
 
Iwan menjelaskan masyarakat memperoleh antibodi melalui dua hal, yaitu ketika terinfeksi covid-19 dan dari vaksinasi. Proporsi penduduk yang mempunyai antibodi tertinggi pada yang sudah divaksin dua dosis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan