medcom.id, Jakarta: Abdan Asyakura, bocah 14 tahun secara tidak langsung membantu proses identifikasi ibunya, Lien Herlina dan kakaknya Fahira Azzahra. Keduanya berhasil diidentifikasi melalui sampel DNA yang menempel pada Abdan.
Abdan merupakan putra bungsu dari pasangan Mohammad Bunyamin dan Lien Herlina. Naas, kedua orang tua Abdan, beserta kakaknya tewas dalam insiden terbakarnya Kapal Motor Zahro Express, sementara Abdan selamat dan sempat dirawat di Rumah Sakit Polri.
Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol Didi Agus mengungkapkan, Bunyamin sudah teridentifikasi lebih dulu pada Selasa, 3 Januari 2017. Bunyamin teridentifikasi lewat data antemortem giginya, serta data postmortem yang masih tersisa di tubuh, yakni kumis tipis.
Sementara, untuk proses identifikasi Lien dan Fahira sempat menemui kendala. Oleh karena itu, Tim DVI Polri mengambil sampel DNA Abdan.
"Dari adiknya (Abdan) yang masih hidup," ujar Didi di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (5/1/2017).
Tidak hanya itu, dari 23 korban meninggal yang dibawa ke RS Polri, tiga korban masih belum teridentifikasi. Didi memastikan, ketiga korban tersebut juga akan diidentifikasi menggunakan DNA.
"Iya DNA juga yang tadi tiga. Dua sudah diambil DNA-nya, yang satu lagi siang baru diambil DNA samplingnya, dari orangtuanya," ucap dia.
Selain ketiga korban yang masih diidentifikasi, empat korban lain yang sudah dibawa pulang oleh keluarga, Kamis (5/1/2017) juga diidentifikasi menggunakan DNA. Mereka yakni Lien dan Fahira serta Nadia Syifa, dan Yeti Pramutia.
Didi mengungkapkan, tujuh korban itu sulit diidentifikasi dengan data antemortem melalui rekam gigi. Sebab, kondisi jenazah sudah sulit dikenali karena luka bakar mencapai 100 persen.
"Karena kondisinya terbakar, tentunya sidik jari tidak bisa sama sekali. Jadi kami hanya mengandalkan gigi, DNA, dan secondary-nya adalah properti," papar dia.
medcom.id, Jakarta: Abdan Asyakura, bocah 14 tahun secara tidak langsung membantu proses identifikasi ibunya, Lien Herlina dan kakaknya Fahira Azzahra. Keduanya berhasil diidentifikasi melalui sampel DNA yang menempel pada Abdan.
Abdan merupakan putra bungsu dari pasangan Mohammad Bunyamin dan Lien Herlina. Naas, kedua orang tua Abdan, beserta kakaknya tewas dalam insiden terbakarnya Kapal Motor Zahro Express, sementara Abdan selamat dan sempat dirawat di Rumah Sakit Polri.
Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol Didi Agus mengungkapkan, Bunyamin sudah teridentifikasi lebih dulu pada Selasa, 3 Januari 2017. Bunyamin teridentifikasi lewat data antemortem giginya, serta data postmortem yang masih tersisa di tubuh, yakni kumis tipis.
Sementara, untuk proses identifikasi Lien dan Fahira sempat menemui kendala. Oleh karena itu, Tim DVI Polri mengambil sampel DNA Abdan.
"Dari adiknya (Abdan) yang masih hidup," ujar Didi di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (5/1/2017).
Tidak hanya itu, dari 23 korban meninggal yang dibawa ke RS Polri, tiga korban masih belum teridentifikasi. Didi memastikan, ketiga korban tersebut juga akan diidentifikasi menggunakan DNA.
"Iya DNA juga yang tadi tiga. Dua sudah diambil DNA-nya, yang satu lagi siang baru diambil DNA samplingnya, dari orangtuanya," ucap dia.
Selain ketiga korban yang masih diidentifikasi, empat korban lain yang sudah dibawa pulang oleh keluarga, Kamis (5/1/2017) juga diidentifikasi menggunakan DNA. Mereka yakni Lien dan Fahira serta Nadia Syifa, dan Yeti Pramutia.
Didi mengungkapkan, tujuh korban itu sulit diidentifikasi dengan data antemortem melalui rekam gigi. Sebab, kondisi jenazah sudah sulit dikenali karena luka bakar mencapai 100 persen.
"Karena kondisinya terbakar, tentunya sidik jari tidak bisa sama sekali. Jadi kami hanya mengandalkan gigi, DNA, dan
secondary-nya adalah properti," papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)