Produk kerajinan tangan dari sampah anorganik karya masyarakat yang terlibat dalam program Pertamina Patratura. Foto: Metrotvnews.com/Tri Kurniawan
Produk kerajinan tangan dari sampah anorganik karya masyarakat yang terlibat dalam program Pertamina Patratura. Foto: Metrotvnews.com/Tri Kurniawan

Program Pengelolaan Sampah Patratura Direspons Positif

Tri Kurniawan • 31 Oktober 2017 05:21
medcom.id, Banyuasin I: Sejak dilucurkan Mei, program pengelolaan sampah terpadu Pertamina Patratura mendapat respons positif dari masyarakat dan Pemerintah Kota Palembang. Hingga saat ini, ada 1.000 masyarakat yang menjadi nasabah bank sampah dan program ini melibatkan 5 ribu orang dalam membuat kompos dari sampah rumah tangga.
 
Selain itu, program Patratura juga melibatkan tiga kelompok pengerajin sampah organik dan anorganik serta satu kelompok masyarakat pembibitan ikan dengan filter alami.
 
"Sejak awal respons masyarakat cukup baik, karena kami sudah sosialisasi. Program ini juga mempunya nilai ekonomis. Itu yang membuat masyarakat menjadi lebih tertarik," kata Area Manager Communication and Relations Pertamina Sumatera bagian Selatan M. Roby Hervindo, Senin 30 Oktober 2017.
 
Program Pengelolaan Sampah Patratura Direspons Positif
M. Roby Hervindo (kiri) bersama pejabat Pertamina RU III Plaju saat menyiapkan sarasehan bersama nasabah bank sampah. Foto:: Metrotvnews.com/Tri Kurniawan
 
Menurut Roby, awalnya sampah tidak bernilai. Masyarakat membakar atau membuang sampah di tempat pembuangan akhir. Sampah yang dibakar bisa menyebabkan polusi, sedangkan bau sampah di tempat pembuangan akhir bisa menimbulkan masalah sosial.
 
"Tapi, sampah organik yang dikelola dengan baik menghasilkan kompos. Sampah anorganik dikumpulkan bisa ditukarkan dengan jaminan sosial, seperti untuk pembayaran listrik, kesehatan, atau pendidikan," ujar Roby.
 
Patratura merupakan program corporate social responsibility (CSR) Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju. Pertamina memilih menyalurkan CSR fokus pada pengelolaan sampah karena salah satu masalah di Palembang adalah sampah. Selain itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kota Palembang juga fokus pada masalah ini.
 
"Di Palembang ada 600 ton-700 ton sampah per hari, 60 persen adalah sampah organik. Selama ini sampah hanya dibuang atau dibakar. Ini bukan solusi berkesibambungan karena saat dibakar menimbulkan polusi dan penyakit, dibuang hanya menumpuk, mau sampai kapan?"
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TRK)


BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan