medcom.id, Jakarta: Peneliti Centre For Strategic And International Studies (CSIS) Iis Gindarsih menuturkan risiko paling besar saat alutsista mengalami rentetan kecelakaan. Dia khawatir risiko itu terjadi pada TNI.
"Risikonya sangat besar adalah (dapat) mendegradasi prajurit dan turunnya 'penggetar' Indonesia terhadap negara lain terutama yang berpotensi konflik. Misalnya di Ambalat dengan kehadiran alutista dari Malaysia," ujar Iis dalam media briefing situasi dan kondisi alutista, Gedung Pakarti Center, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/7/2015).
Dari catatan CSIS, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, alutsista TNI mengalami 18 kecelakaan fatal. Terakhir adalah kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara.
"Ini temuan yang sangat krusial ditemukan pada alutista TNI. Kalau kita hitung (pesawat) Hercules dan (pesawat) F16, tahun ini sudah dua kali jatuh" ujar Iis.
medcom.id, Jakarta: Peneliti Centre For Strategic And International Studies (CSIS) Iis Gindarsih menuturkan risiko paling besar saat alutsista mengalami rentetan kecelakaan. Dia khawatir risiko itu terjadi pada TNI.
"Risikonya sangat besar adalah (dapat) mendegradasi prajurit dan turunnya 'penggetar' Indonesia terhadap negara lain terutama yang berpotensi konflik. Misalnya di Ambalat dengan kehadiran alutista dari Malaysia," ujar Iis dalam media briefing situasi dan kondisi alutista, Gedung Pakarti Center, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/7/2015).
Dari catatan CSIS, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, alutsista TNI mengalami 18 kecelakaan fatal. Terakhir adalah kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara.
"Ini temuan yang sangat krusial ditemukan pada alutista TNI. Kalau kita hitung (pesawat) Hercules dan (pesawat) F16, tahun ini sudah dua kali jatuh" ujar Iis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)