Jakarta: Ki Joko Bodo meninggal dunia di usia 59 tahun. Ia mengembuskan nafas terakhir, Selasa, 22 November 2022 pagi tidak lama setelah mandi di pagi hari.
Putra Ki Joko Bodo, Revo mengatakan kalau ayahnya meninggal karena darah tinggi. "Darah tinggi, tiba tiba aja, dari dulu sudan ada penyakti bawaan, sebulan ini kambuh lagi," kata Revo.
"Mungkin sejauh yang saya tahu darah tinggi itu sih," lanjut sang anak.
Bahaya darah tinggi untuk kesehatan
Tekanan darah tinggi memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Tak hanya itu, ada banyak risiko penyakit berbahaya yang mengintai karena darah tinggi.
Melansir Halodoc, tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi ketika tekanan darah yang mengalir di dalam tubuh menjadi lebih tinggi atau di atas tekanan darah normal.
Kondisi ini menjadi salah satu gangguan kesehatan yang paling umum terjadi. Kondisi ini tidak bisa disepelekan karena dapat memicu berbagai komplikasi berbahaya.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa tekanan darah yang normal adalah sekitar 100-140 mmHg untuk sistoliknya, dan 60-90 mmHg untuk diastoliknya. Jadi, seseorang akan didiagnosis mengidap tekanan darah tinggi jika hasil tensinya menunjukkan angka di atas 140/90.
Berikut beberapa bahaya atau penyakit yang dapat ditimbulkan akibat tekanan darah tinggi:
1. Serangan jantung
Salah satu dampak buruk, yang juga mematikan akibat tekanan darah tinggi adalah serangan jantung. Tekanan darah yang tinggi pada pembuluh darah menimbulkan gangguan pada jantung, yang kemudian memicu serangan jantung.
2. Stroke
Hipertensi yang tidak terkontrol juga menjadi salah satu faktor risiko utama dari stroke. Oleh karena itu, jika kamu didiagnosis hipertensi, sebaiknya jaga pola makan dan pola hidup sehat, agar tekanan darah bisa terkendali dan risiko stroke pun bisa dihindari.
3. Retinopati hipertensif
Indera penglihatan merupakan salah satu hal penting yang menunjang kehidupan kita sehari-hari. Sedikit saja mengalami penurunan fungsi, dampaknya bisa menjadi besar.
Nah, tahukah kamu bahwa penurunan fungsi penglihatan ini juga bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi? Kondisi ini bernama retinopati hipertensif, yaitu rusaknya pembuluh darah kecil pada mata akibat tekanan darah tinggi.
4. Penyakit pembuluh darah arteri
Hipertensi juga dapat berdampak pada penyakit pembuluh darah arteri. Biasanya penyakit ini menyerang pembuluh darah arteri pada lengan dan tungkai, yang dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti:
- Rasa pegal dan mudah lelah ketika berjalan kaki.
- Menimbulkan kematian jaringan tungkai dan lengan (gangrene).
- Menyebabkan kesemutan dan baal pada tungkai dan lengan.
5. Gangguan ginjal
Dampak buruk lainnya dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol adalah munculnya berbagai gangguan pada ginjal. Gangguan pada ginjal akibat tekanan darah tinggi yang sering terjadi adalah gagal ginjal, yang menimbulkan gejala-gejala, seperti terdapat protein pada urine, ada darah pada urine, hingga frekuensi buang air kecil menurun.
6. Sindrom metabolik
Hipertensi juga dapat memicu terjadinya sindrom metabolik. Sindrom ini merupakan kondisi yang mengganggu proses metabolisme tubuh. Kumpulan gejalanya terjadi dalam waktu yang bersamaan, yaitu:
- Hipertensi (tekanan darah tinggi).
- Hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).
- Hiperkolesterolemia (kadar kolesterol tinggi).
- Obesitas (kelebihan berat badan).
Jakarta:
Ki Joko Bodo meninggal dunia di usia 59 tahun. Ia mengembuskan nafas terakhir, Selasa, 22 November 2022 pagi tidak lama setelah mandi di pagi hari.
Putra Ki Joko Bodo, Revo mengatakan kalau ayahnya meninggal karena
darah tinggi. "Darah tinggi, tiba tiba aja, dari dulu sudan ada penyakti bawaan, sebulan ini kambuh lagi," kata Revo.
"Mungkin sejauh yang saya tahu darah tinggi itu sih," lanjut sang anak.
Bahaya darah tinggi untuk kesehatan
Tekanan darah tinggi memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Tak hanya itu, ada banyak risiko penyakit berbahaya yang mengintai karena darah tinggi.
Melansir
Halodoc, tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi ketika tekanan darah yang mengalir di dalam tubuh menjadi lebih tinggi atau di atas tekanan darah normal.
Kondisi ini menjadi salah satu gangguan kesehatan yang paling umum terjadi. Kondisi ini tidak bisa disepelekan karena dapat memicu berbagai komplikasi berbahaya.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa tekanan darah yang normal adalah sekitar 100-140 mmHg untuk sistoliknya, dan 60-90 mmHg untuk diastoliknya. Jadi, seseorang akan didiagnosis mengidap tekanan darah tinggi jika hasil tensinya menunjukkan angka di atas 140/90.
Berikut beberapa bahaya atau penyakit yang dapat ditimbulkan akibat tekanan darah tinggi:
1. Serangan jantung
Salah satu dampak buruk, yang juga mematikan akibat tekanan darah tinggi adalah serangan jantung. Tekanan darah yang tinggi pada pembuluh darah menimbulkan gangguan pada jantung, yang kemudian memicu serangan jantung.
2. Stroke
Hipertensi yang tidak terkontrol juga menjadi salah satu faktor risiko utama dari stroke. Oleh karena itu, jika kamu didiagnosis hipertensi, sebaiknya jaga pola makan dan pola hidup sehat, agar tekanan darah bisa terkendali dan risiko stroke pun bisa dihindari.
3. Retinopati hipertensif
Indera penglihatan merupakan salah satu hal penting yang menunjang kehidupan kita sehari-hari. Sedikit saja mengalami penurunan fungsi, dampaknya bisa menjadi besar.
Nah, tahukah kamu bahwa penurunan fungsi penglihatan ini juga bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi? Kondisi ini bernama retinopati hipertensif, yaitu rusaknya pembuluh darah kecil pada mata akibat tekanan darah tinggi.
4. Penyakit pembuluh darah arteri
Hipertensi juga dapat berdampak pada penyakit pembuluh darah arteri. Biasanya penyakit ini menyerang pembuluh darah arteri pada lengan dan tungkai, yang dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti:
- Rasa pegal dan mudah lelah ketika berjalan kaki.
- Menimbulkan kematian jaringan tungkai dan lengan (gangrene).
- Menyebabkan kesemutan dan baal pada tungkai dan lengan.
5. Gangguan ginjal
Dampak buruk lainnya dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol adalah munculnya berbagai gangguan pada ginjal. Gangguan pada ginjal akibat tekanan darah tinggi yang sering terjadi adalah gagal ginjal, yang menimbulkan gejala-gejala, seperti terdapat protein pada urine, ada darah pada urine, hingga frekuensi buang air kecil menurun.
6. Sindrom metabolik
Hipertensi juga dapat memicu terjadinya sindrom metabolik. Sindrom ini merupakan kondisi yang mengganggu proses metabolisme tubuh. Kumpulan gejalanya terjadi dalam waktu yang bersamaan, yaitu:
- Hipertensi (tekanan darah tinggi).
- Hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).
- Hiperkolesterolemia (kadar kolesterol tinggi).
- Obesitas (kelebihan berat badan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)