medcom.id, Jakarta: Sejumlah korban luka-luka akibat bom bunuh diri di Kampung Melayu masih mendapat perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kondisi tujuh korban yang masih menjalani perawatan menunjukkan kemajuan.
"Sudah membaik. Semakin pulih. Saat ini perawatan sudah di bangsal. Ada tujuh korban yang dirawat di RS Polri Kramat Jati," kata Argo saat dihubungi, Senin 29 Mei 2017.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu tidak merinci nama korban yang saat ini masih dirawat. Namun, Argo menjelaskan, beberapa korban yang sempat kritis saat ini sudah mulai sadar.
"Sudah bisa komunikasi kemarin. Namun, belum bisa kembali (pulang)," ungkap Argo.
Argo menyampaikan, korban mendapat perawatan dokter bedah, bedah ortopedi, bedah plastik, dan lainnya. Rata-rata pasien mengalami luka akibat serpihan material bom.
"Mereka mengalami luka ada yang kena tangan, ada juga kena dekat bahu, ada juga di kepala sobek, ada juga bibirnya sobek, ada kena mata," beber Argo.
Bom di Terminal Kampung Melayu meledak Rabu 24 Mei 2017 malam. Ledakan juga membuat kaca halte TransJakarta Kampung Melayu pecah.
Sebanyak 16 orang menjadi korban, 11 di antaranya menderita luka-luka dan lima tewas. Tiga korban tewas merupakan anggota polisi, sedangkan dua lainnya merupakan warga sipil yang diduga pelaku peledakan bom.
medcom.id, Jakarta: Sejumlah korban luka-luka akibat bom bunuh diri di Kampung Melayu masih mendapat perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kondisi tujuh korban yang masih menjalani perawatan menunjukkan kemajuan.
"Sudah membaik. Semakin pulih. Saat ini perawatan sudah di bangsal. Ada tujuh korban yang dirawat di RS Polri Kramat Jati," kata Argo saat dihubungi, Senin 29 Mei 2017.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu tidak merinci nama korban yang saat ini masih dirawat. Namun, Argo menjelaskan, beberapa korban yang sempat kritis saat ini sudah mulai sadar.
"Sudah bisa komunikasi kemarin. Namun, belum bisa kembali (pulang)," ungkap Argo.
Argo menyampaikan, korban mendapat perawatan dokter bedah, bedah ortopedi, bedah plastik, dan lainnya. Rata-rata pasien mengalami luka akibat serpihan material bom.
"Mereka mengalami luka ada yang kena tangan, ada juga kena dekat bahu, ada juga di kepala sobek, ada juga bibirnya sobek, ada kena mata," beber Argo.
Bom di Terminal Kampung Melayu meledak Rabu 24 Mei 2017 malam. Ledakan juga membuat kaca halte TransJakarta Kampung Melayu pecah.
Sebanyak 16 orang menjadi korban, 11 di antaranya menderita luka-luka dan lima tewas. Tiga korban tewas merupakan anggota polisi, sedangkan dua lainnya merupakan warga sipil yang diduga pelaku peledakan bom.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)