medcom.id, Jakarta: Pemerintah telah mengevaluasi hasil yang didapat kontingen Indonesia di Sea Games 2017 Malaysia. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk mencari jalan keluar.
Pemerintah sepakat memperbaiki sistem pelatihan yang dinilai kurang optimal. Apalagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, prestasi yang melempem terjadi karena rumitnya birokrasi yang harus ditempuh.
"Jadi yang diurus kebanyakan birokrasi olahraganya, ketimbangan olahraganya sendiri," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 5 September 2017.
Kalla menjelaskan, terlalu banyak individu yang harus dilewati untuk mengambil sebuah keputusan. Belum lagi, sistem birokrasi membuat pengambilan keputusan semakin rumit.
Belum lagi, banyak individu yang takut mengeluarkan keputusan. Sehingga, permasalahan seperti terlambatnya dana kembali dialami kontingen yang bertarung di Malaysia.
"Jadi ini sangat birokratis, jadi ini harus diperbaiki bagaimana straight forwardnya, short cut dari pada sistem yang ada," jelas Kalla.
Kalla bahkan sempat berkelakar tentang rumitnya birokrasi ini. "Pembicaraan itu olahraga membahas prestasi, bukan membahas administrasi prestasi," kata Kalla sembari tertawa.
Indonesia berada di peringkat kelima perolehan akhir medali dalam Sea Games 2017 Malaysia. Indonesia memperoleh 38 medali emas, 63 medali perak, dan 90 medali perunggu.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah telah mengevaluasi hasil yang didapat kontingen Indonesia di Sea Games 2017 Malaysia. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk mencari jalan keluar.
Pemerintah sepakat memperbaiki sistem pelatihan yang dinilai kurang optimal. Apalagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, prestasi yang melempem terjadi karena rumitnya birokrasi yang harus ditempuh.
"Jadi yang diurus kebanyakan birokrasi olahraganya, ketimbangan olahraganya sendiri," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 5 September 2017.
Kalla menjelaskan, terlalu banyak individu yang harus dilewati untuk mengambil sebuah keputusan. Belum lagi, sistem birokrasi membuat pengambilan keputusan semakin rumit.
Belum lagi, banyak individu yang takut mengeluarkan keputusan. Sehingga, permasalahan seperti terlambatnya dana kembali dialami kontingen yang bertarung di Malaysia.
"Jadi ini sangat birokratis, jadi ini harus diperbaiki bagaimana straight forwardnya, short cut dari pada sistem yang ada," jelas Kalla.
Kalla bahkan sempat berkelakar tentang rumitnya birokrasi ini. "Pembicaraan itu olahraga membahas prestasi, bukan membahas administrasi prestasi," kata Kalla sembari tertawa.
Indonesia berada di peringkat kelima perolehan akhir medali dalam Sea Games 2017 Malaysia. Indonesia memperoleh 38 medali emas, 63 medali perak, dan 90 medali perunggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)