medcom.id, Jakarta: Malaysia tengah memberlakukan razia besar-besaran terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal. Razia ini merupakan kelanjutan dari implementasi program legalisasi dokumen atau program E-Kad sementara pekerja asing yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia.
Nasib para TKI tersebut menjadi perhatian Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Ia meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), untuk tegas dalam menyikapi dan menindak tegas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang menyediakan sarana untuk memberangkatkan TKI melalui jalur tidak resmi.
"Pemerintah harus tegas. Kemenakertrans harus menertibkan makelar atau perusahaan pengirim tenaga kerja. Ini semua kan ada makelar-makelarnya. Kasihan rakyat itu, di sana minta duit, di sini minta duit. Jadi korban," ujar Zulkifli, ditemui di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 7 Juli 2017.
Ketua Umum PAN itu menilai perlu ada kerja sama semua pihak untuk mengatasi permasalahan ini. Tidak tepat rasanya jika hanya menyalahkan KBRI di Malaysia yang dianggap lepas tangan dan hanya menuruti keinginan pemerintah Malaysia.
"Ya kan, bukan hanya urusan KBRI saja. Ini urusan bersama. Masuknya dari sini, dari Indonesia, dari kita. Tentu bersama pemerintah kita dan di sananya," ucapnya.
Zulkifli juga meminta kepada Kemenakertrans agar permasalahan seperti ini tidak terulang lagi ke depannya. "Ini masalah kemanusiaan. Masa manusia diperdagangkan. Jangan dibiarkan bermain seperti ini. Dulu zaman Fahmi (Mantan Menakertrans), keras sekali soal ini," tegasnya.
Dirinya menekankan sudah saatnya pemerintah untuk menertibkan para TKI yang hendak melancong ke luar negeri melalui jalur yang resmi. Ia menyayangkan jumlah TKI ilegal yang begitu besar ketika hendak bekerja di suatu negara.
"Kalau banyak kan bukan hanya untuk tenaga kerja ilegal tapi itu ilegal yang dilegalkan. Itu berbahaya. Itu mengganggu kehormatan kita kedaulatan kita sebagai bangsa yang besar," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Malaysia tengah memberlakukan razia besar-besaran terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal. Razia ini merupakan kelanjutan dari implementasi program legalisasi dokumen atau program E-Kad sementara pekerja asing yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia.
Nasib para TKI tersebut menjadi perhatian Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Ia meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), untuk tegas dalam menyikapi dan menindak tegas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang menyediakan sarana untuk memberangkatkan TKI melalui jalur tidak resmi.
"Pemerintah harus tegas. Kemenakertrans harus menertibkan makelar atau perusahaan pengirim tenaga kerja. Ini semua kan ada makelar-makelarnya. Kasihan rakyat itu, di sana minta duit, di sini minta duit. Jadi korban," ujar Zulkifli, ditemui di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 7 Juli 2017.
Ketua Umum PAN itu menilai perlu ada kerja sama semua pihak untuk mengatasi permasalahan ini. Tidak tepat rasanya jika hanya menyalahkan KBRI di Malaysia yang dianggap lepas tangan dan hanya menuruti keinginan pemerintah Malaysia.
"Ya kan, bukan hanya urusan KBRI saja. Ini urusan bersama. Masuknya dari sini, dari Indonesia, dari kita. Tentu bersama pemerintah kita dan di sananya," ucapnya.
Zulkifli juga meminta kepada Kemenakertrans agar permasalahan seperti ini tidak terulang lagi ke depannya. "Ini masalah kemanusiaan. Masa manusia diperdagangkan. Jangan dibiarkan bermain seperti ini. Dulu zaman Fahmi (Mantan Menakertrans), keras sekali soal ini," tegasnya.
Dirinya menekankan sudah saatnya pemerintah untuk menertibkan para TKI yang hendak melancong ke luar negeri melalui jalur yang resmi. Ia menyayangkan jumlah TKI ilegal yang begitu besar ketika hendak bekerja di suatu negara.
"Kalau banyak kan bukan hanya untuk tenaga kerja ilegal tapi itu ilegal yang dilegalkan. Itu berbahaya. Itu mengganggu kehormatan kita kedaulatan kita sebagai bangsa yang besar," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ROS)