Murid kelas 5 dan 6 SD Al-Azhar BSD menciptakan inovasi pengolahan limbah air wudu pada Puspiptek Innovation Festival (PIF) 2017 (Foto:Metrotvnews.com/Pelangi Karismakristi)
Murid kelas 5 dan 6 SD Al-Azhar BSD menciptakan inovasi pengolahan limbah air wudu pada Puspiptek Innovation Festival (PIF) 2017 (Foto:Metrotvnews.com/Pelangi Karismakristi)

Puspiptek Innovation Festival 2017

Murid SD Al-Azhar BSD Ciptakan Pengolahan Limbah Air Wudu

Pelangi Karismakristi • 01 Oktober 2017 18:19
medcom.id, Jakarta: Ada satu hal yang menarik di acara Puspiptek Innovation Festival (PIF) 2017. Di sana disediakan ruang pamer khusus bagi pelajar SD dan SMP untuk memperlihatkan hasil inovasi di bidang teknologi.
 
Kecil-kecil cabai rawit, ungkapan itu kiranya tepat menggambarkan anak-anak kelas 5 dan 6 SD Al-Azhar BSD. Pada usia yang masih belia, mereka mampu menciptakan inovasi yang berguna bagi lingkungan. Mereka menciptakan pengolahan limbah air wudu.
 
Saat pengunjung bertandang ke stan tersebut, tiga bocah berkerudung putih fasih menjelaskan mekanisme temuan tersebut.

"Air wudu dari lantai 3 dialirkan hingga ke lantai satu. Lalu airnya disalurkan ke kolam ikan, dari situ disalurkan lagi ke biopori," ucap Sabrina Widya Khumaira, siswi akselerasi dari kelas 4 ke kelas 5.
 
Rupanya ide ini muncul karena terinspirasi bangunan SD Al-Azhar BSD yang berbentuk vertikal. Di sana ada seribu murid dan setiap kegiatan salat duha dan zuhur, masing-masing anak menggunakan sekitar 1 liter air.
 
Guru IPA SD Al Azhar BSD Rismawati Abu Bakar menjelaskan, prediksi pemakaian air dalam sehari seribu liter. Kemudian muncul ide dari beberapa siswa agar bekas air wudu ini tidak terbuang begitu saja.
 
Murid SD Al-Azhar BSD Ciptakan Pengolahan Limbah Air Wudu
Murid kelas 5 dan 6 SD Al-Azhar BSD menciptakan inovasi pengolahan limbah air wudu pada Puspiptek Innovation Festival (PIF) 2017 (Foto:Metrotvnews.com/Pelangi Karismakristi)
 
"Ini memanfaatkan sifat air, yang mengalir dari tempat tinggi ke rendah. Kami tidak pakai mesin, air secara otomatis mengalir melalui pipa-pipa. Kemudian, airnya disalurkan ke paralon di dinding-dinding vertikal," ujar Rismawati, di sela-sela acara PIF 2017, Minggu 1 Oktober 2017.
 
Rismawati berharap, inovasi pengolahan limbah air wudu ini akan menginspirasi banyak orang supaya lebih bijak dalam menggunakan air bersih. Bagi orang yang punya rumah dengan lahan sempit dan ingin berkebun, bisa meniru konsep taman vertikal dengan sistem pengairan serupa, misalnya pada apartemen, rumah, dan gedung bertingkat.
 
"Semoga inovasi anak-anak ini bisa diteruskan oleh orang dewasa dalam rangka penghematan air, sehingga terjadi penghematan air guna kelangsungan makhluk hidup. Juga agar Indonesia tetap hijau, meminimalkan bencana melalui pengendalian air," kata Risma.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan