medcom.id, Jakarta: Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyesalkan adanya pihak yang mengaitkan jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi dengan kedatangan Presiden Joko Widodo ke negara tersebut. Dalam keterangan tertulisnya, Mu'ti menyampaikan apa yang terjadi di masjid terbesar di dunia tersebut adalah takdir.
Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak mengait-ngaitkan peristiwa itu dengan presiden. "Muhammadiyah menyesalkan pernyataan sebagian pihak yang mengkaitkan musibah dengan kedatangan Presiden Jokowi," kata Abdul, Sabtu (12/9/2015).
"Musibah di Masjidil Haram adalah takdir Allah. Tidak perlu saling menuding dan saling menyalahkan. Tidak seharusnya musibah di Masjidil Haram dipolitisasi dan dikaitkan dengan hal-hal yang tidak rational," sambungnya.
Ia menjelaskan jika jatuhnya crane merupakan murni akibat pengaruh cuaca. Jadi, sangat tidak bijaksana jika menghubungkannya dengan kedatangan presiden.
"Badai pasir dan angin puting beliung adalah peristiwa alam yang biasa terjadi di Arab Saudi. Karena itu sangat tidak bijak saling menyalahkan," jelasnya.
PP Muhammadiyah berharap pemerintah Arab Saudi maupun Indonesia dapat berkoordinasi dengan baik sehingga korban yang masih bertahan dapat segera pulih dan dapat melanjutkan ibadahnya.
"Muhammadiyah mengharapkan agar Pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan baik agar jamaah haji yang terluka mendapatkan perawatan medis yang terbaik serta melayani dan memastikan mereka tetap dapat melaksanakan ibadah haji dengan sempurna," pungkasnya.
medcom.id, Jakarta: Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyesalkan adanya pihak yang mengaitkan jatuhnya
crane di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi dengan kedatangan Presiden Joko Widodo ke negara tersebut. Dalam keterangan tertulisnya, Mu'ti menyampaikan apa yang terjadi di masjid terbesar di dunia tersebut adalah takdir.
Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak mengait-ngaitkan peristiwa itu dengan presiden. "Muhammadiyah menyesalkan pernyataan sebagian pihak yang mengkaitkan musibah dengan kedatangan Presiden Jokowi," kata Abdul, Sabtu (12/9/2015).
"Musibah di Masjidil Haram adalah takdir Allah. Tidak perlu saling menuding dan saling menyalahkan. Tidak seharusnya musibah di Masjidil Haram dipolitisasi dan dikaitkan dengan hal-hal yang tidak rational," sambungnya.
Ia menjelaskan jika jatuhnya
crane merupakan murni akibat pengaruh cuaca. Jadi, sangat tidak bijaksana jika menghubungkannya dengan kedatangan presiden.
"Badai pasir dan angin puting beliung adalah peristiwa alam yang biasa terjadi di Arab Saudi. Karena itu sangat tidak bijak saling menyalahkan," jelasnya.
PP Muhammadiyah berharap pemerintah Arab Saudi maupun Indonesia dapat berkoordinasi dengan baik sehingga korban yang masih bertahan dapat segera pulih dan dapat melanjutkan ibadahnya.
"Muhammadiyah mengharapkan agar Pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan baik agar jamaah haji yang terluka mendapatkan perawatan medis yang terbaik serta melayani dan memastikan mereka tetap dapat melaksanakan ibadah haji dengan sempurna," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)