Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Dok. Kemenag
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Dok. Kemenag

Resmikan STAHN, Menag: Bentuk Dukungan ke Agama Hindu

Achmad Zulfikar Fazli • 10 Juli 2024 20:48
Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meresmikan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa. Peresmian sekolah dibarengi komitmen Menag mendukung penuh kegiatan masyarakat beragama Hindu.
 
“Dengan adanya STAHN Jawa Dwipa, kita berharap akan lahir generasi muda Hindu yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi memiliki integritas, moralitas, dan spiritualitas yang kuat,” tutur Menag Yaqut dalam keterangan yang dikuitp Rabu, 10 Juli 2024.
 
Hal tersebut diungkap Menag dalam peresmian di Klaten, Jawa Tengah, tepatnya di Pura Mangkunegara. Menag berharap STAHN Jawa Dwipa mampu menjadi pusat keunggulan (center of excellence) dalam pendidikan agama Hindu di Pulau Jawa.

“Peresmian ini juga menjadi simbol dari komitmen pemerintah dalam memberikan perhatian dan dukungan penuh terhadap pengembangan pendidikan agama, termasuk agama Hindu,” kata dia. 
 
Kurikulum yang digunakan, kata Menag, dibuat integratif dan inovatif, serta didukung tenaga pengajar yang kompeten. Menag yakin STAHN Jawa Dwipa akan mampu melahirkan lulusan-lulusan yang siap berkontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
 
“Saya mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengawal dan mendukung perkembangan STAHN Jawa Dwipa, agar mampu mencapai visi dan misinya dengan baik,” kata dia.
 
Baca Juga: Kemenag Berupaya Mereplikasi Nilai-nilai Kebaikan Masjid

Selain meresmikan STAHN Jawa Dwipa, Menag meluncurkan secara resmi Kitab Suci Agama Hindu Ramah Disabilitas. Menag mengungkapkan Indonesia telah lama dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kemanusiaan, dan inklusivitas. 
 
“Salah satu wujud dari komitmen ini adalah memberikan perhatian khusus kepada saudara-saudara kita yang memiliki disabilitas. Inisiatif untuk menghadirkan Kitab Suci Agama Hindu dalam format yang ramah bagi penyandang disabilitas adalah langkah nyata yang sangat mulia,” tutur dia.
 
Kitab suci, kata Menag, merupakan pedoman hidup yang penting bagi setiap umat beragama. Oleh karena itu, akses yang setara terhadap kitab suci adalah hak dasar yang harus dipenuhi. Dengan adanya kitab suci yang ramah disabilitas, Menag berharap bahwa semua umat Hindu, tanpa terkecuali, dapat mengakses dan memahami ajaran-ajaran suci yang terkandung di dalamnya. 
 
“Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman spiritual mereka, tetapi juga menguatkan rasa kebersamaan dan solidaritas dalam komunitas. Saya sebagai Menteri Agama RI menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada jajaran Ditjen Bimas Hindu yang telah mampu menyelenggarakan sebuah event nasional dengan tiga agenda besar yang merupakan capaian terbaik dari Ditjen Bimas Hindu tahun 2023-2024 ini,” ujar Menag.
 
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija mengungkapkan Peraturan Menteri Agama (PMA) ini menjadi momen bersejarah bagi umat Hindu, khususnya di Pulau Jawa. Dengan perubahan status ini menjadikan STAHN Jawa Dwipa satu satunya kampus Negeri berbasis keagamaan Hindu di Pulau Jawa. 
 
“Ini menandakan pemerintah dalam hal ini Bapak Menteri Agama Republik Indonesia memberikan perhatian khusus kepada lembaga pendidikan Hindu di Jawa Tengah, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya (SDM). Oleh karenanya, momen ini harus dimaknai sebagai tonggak baru menuju sumber daya manusia Hindu yang unggul, baik dosen, tenaga kependikan dan mahasiswanya,” kata dia.
 
Prof. Duija mengatakan Ditjen Bimas Hindu juga mengadakan Kitab Suci bagi penyandang disabilitas dengan 242 set pada 2024. Rinciannya dalam bentuk braille sebanyak 82 set, audio book 80 set, dan dalam bentuk bahasa isyarat sebanyak 80 set. 
 
Pustaka Suci Upadesa dan Panca Sraddha dipilih sebagai sumber Ajaran Agama Hindu dalam bentuk Braille dan Audio book untuk penyandang disabilitas Tuna Netra, dan Pustaka Suci Panca Sraddha dalam bentuk bahasa isyarat untuk penyandang disabilitas Tuna Rungu. Penyediaan Kitab Suci Hindu ramah disabilitas ini bekerja sama dengan Yayasan Mitra Netra Jakarta Selatan dan Genta Media Kreasi Jakarta Timur. 
 
“Penyebarannya/pendistribusian Kitab Suci ramah disabilitas akan dilakukan berdasarkan data umat Hindu penyandang disabilitas yang diterima Ditjen Bimas Hindu dari beberapa provinsi di seluruh Indonesia,” ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan