Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada sebanyak 229 kali gempa susulan yang terjadi di Bawean, Jawa Timur. Gempa itu tercatat sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi tadi.
"Frekuensi kejadian semakin jarang, jika hari Jumat dalam satu jam bisa mencapai 19 kali gempa, data terkini tunjukkan 1 jam hanya 1 gempa. Semoga kondisi segera stabil dan aman kembali," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Minggu, 24 Maret 2024.
Adapun, jumlah warga terdampak gempa itu terus bertambah. Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Sabtu, 23 Maret 2024 pukul 14.00 WIB, ada 2.495 kepala keluarga (KK) yang tersebar di beberapa wilayah Provinsi Jawa Timur terdampak.
Adapun rinciannya 2.473 KK di Kabupaten Gresik, 12 KK di Kabupaten Tuban, enam KK di Kabupaten Lamongan, dua KK di Kota Surabaya, satu KK di Kabupaten Pamekasan, dan satu KK di Kabupaten Sidoarjo.
"Terdapat satu kepala keluarga di Kabupaten Tuban mengungsi ke rumah kerabat dikarenakan rumahnya terdampak gempa, satu orang warga Kabupaten Gresik dan satu orang warga Kota Surabaya mengalami luka ringan akibat tertimpa material rumah," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Kerusakan infrastruktur bertambah cukup signifikan di wilayah Kabupaten Gresik, kini 304 unit rumah warga alami kerusakan berat, 835 unit rumah warga alami rusak sedang dan 1.334 unit rumah rusak ringan. Sebanyak 11 unit fasilitas pendidikan rusak sedang dan 39 unit fasilitas pendidikan lainnya alami rusak ringan.
Tujuh unit fasilitas ibadah rusak berat, delapan unit fasilitas ibadah lainnya rusak sedang dan 72 unit fasilitas ibadah kondisinya rusak ringan. Delapan gedung perkantoran turut rusak akibat gempa ini
Sejumlah kerusakan juga terjadi wilayah Kabupaten Tuban, empat unit rumah alami rusak berat, delapan unit rumah rusak ringan, dua kandang milik warga roboh, satu klenteng dan SDN Mandoka alami kerusakan ringan, serta satu Balai Desa alami rusak berat.
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) mencatat ada sebanyak 229 kali
gempa susulan yang terjadi di Bawean, Jawa Timur. Gempa itu tercatat sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi tadi.
"Frekuensi kejadian semakin jarang, jika hari Jumat dalam satu jam bisa mencapai 19 kali gempa, data terkini tunjukkan 1 jam hanya 1 gempa. Semoga kondisi segera stabil dan aman kembali," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Minggu, 24 Maret 2024.
Adapun, jumlah warga terdampak gempa itu terus bertambah. Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Sabtu, 23 Maret 2024 pukul 14.00 WIB, ada 2.495 kepala keluarga (KK) yang tersebar di beberapa wilayah Provinsi Jawa Timur terdampak.
Adapun rinciannya 2.473 KK di Kabupaten Gresik, 12 KK di Kabupaten Tuban, enam KK di Kabupaten Lamongan, dua KK di Kota Surabaya, satu KK di Kabupaten Pamekasan, dan satu KK di Kabupaten Sidoarjo.
"Terdapat satu kepala keluarga di Kabupaten Tuban mengungsi ke rumah kerabat dikarenakan rumahnya terdampak gempa, satu orang warga Kabupaten Gresik dan satu orang warga Kota Surabaya mengalami luka ringan akibat tertimpa material rumah," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Kerusakan infrastruktur bertambah cukup signifikan di wilayah Kabupaten Gresik, kini 304 unit rumah warga alami kerusakan berat, 835 unit rumah warga alami rusak sedang dan 1.334 unit rumah rusak ringan. Sebanyak 11 unit fasilitas pendidikan rusak sedang dan 39 unit fasilitas pendidikan lainnya alami rusak ringan.
Tujuh unit fasilitas ibadah rusak berat, delapan unit fasilitas ibadah lainnya rusak sedang dan 72 unit fasilitas ibadah kondisinya rusak ringan. Delapan gedung perkantoran turut rusak akibat gempa ini
Sejumlah kerusakan juga terjadi wilayah Kabupaten Tuban, empat unit rumah alami rusak berat, delapan unit rumah rusak ringan, dua kandang milik warga roboh, satu klenteng dan SDN Mandoka alami kerusakan ringan, serta satu Balai Desa alami rusak berat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)