medcom.id, Jakarta: Sekitar 40 ribu simpatisan Prabowo-Hatta akan 'mengepung' Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis 21 Agustus mendatang. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut satu itu dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).
"Pasti (pengerahan massa) lebih banyak dibandingkan hari biasanya. Bisa sampai 30-40 ribu orang yang datang dari simpatisan Gerindra seluruh Jakarta dan sekitarnya," klaim Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta Partai Gerindra, M. Taufik, Selasa (19/8/2014).
Menurutnya, kedatangan massa tersebut dilakukan untuk menyaksikan langsung putusan MK terhadap gugatan kubu Prabowo-Hatta dalam sengketa PHPU Presiden dan Wakil Presiden 2014. Meski mengakui pengerahan massa dalam jumlah besar, namun pihaknya menolak jika dikatakan bahwa massa yang datang berisi orang-orang bayaran.
"Mereka itu datang buat memastikan bahwa dalam pilpres ada kecurangan, wajar dong kalau massa yang tidak puas mendatangi Gedung MK. Enggak mungkin ada massa bayaran, karena itu kan setiap hari, masa kami bayar orang setiap hari," ujar Taufik.
Pihaknya pun merasa yakin kalau gugatan yang diajukan akan dikabulkan oleh MK, karena data yang diajukan benar dan akurat.
"Kami yakin kalau data benar dan pasti dikabulkan. (Kalau seandainya ditolak) kita lihat besok putusannya seperti apa," tutup Taufik.
medcom.id, Jakarta: Sekitar 40 ribu simpatisan Prabowo-Hatta akan 'mengepung' Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis 21 Agustus mendatang. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut satu itu dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).
"Pasti (pengerahan massa) lebih banyak dibandingkan hari biasanya. Bisa sampai 30-40 ribu orang yang datang dari simpatisan Gerindra seluruh Jakarta dan sekitarnya," klaim Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta Partai Gerindra, M. Taufik, Selasa (19/8/2014).
Menurutnya, kedatangan massa tersebut dilakukan untuk menyaksikan langsung putusan MK terhadap gugatan kubu Prabowo-Hatta dalam sengketa PHPU Presiden dan Wakil Presiden 2014. Meski mengakui pengerahan massa dalam jumlah besar, namun pihaknya menolak jika dikatakan bahwa massa yang datang berisi orang-orang bayaran.
"Mereka itu datang buat memastikan bahwa dalam pilpres ada kecurangan, wajar dong kalau massa yang tidak puas mendatangi Gedung MK. Enggak mungkin ada massa bayaran, karena itu kan setiap hari, masa kami bayar orang setiap hari," ujar Taufik.
Pihaknya pun merasa yakin kalau gugatan yang diajukan akan dikabulkan oleh MK, karena data yang diajukan benar dan akurat.
"Kami yakin kalau data benar dan pasti dikabulkan. (Kalau seandainya ditolak) kita lihat besok putusannya seperti apa," tutup Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)