medcom.id, Jakarta: Berziarah atau nyekar sudah menjadi tradisi setiap masyarakat menjelang bulan suci Ramadan. Tradisi ini dimanfaatkan sejumlah orang untuk meraup uang dengan berjualan bunga, menjadi tukang sapu dadakan hingga penjaja doa dadakan.
Hal itu tampak di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jalan Madrasah, Cilandak, Jakarta Selatan. Untuk penjaja doa sangat mudah ditemukan menjelang Ramadan. Bahkan, para penjaja doa yang mengenakan peci, sarung dan baju muslim itulah justru yang menawarkan diri memimpin doa untuk sanak peziarah.
Amran, salah satu petugas TPU Jeruk Purut, mengatakan, biasanya para penjaja doa muncul seminggu sebelum Ramadan dan saat Hari Raya Idul Fitri. Rata-rata mereka berasal dari luar Jakarta dan menginap di musala sekitar TPU.
Toyib, penjaja doa, mengaku tak memberikan tarif kepada peziarah untuk menggunakan jasanya. Sehingga, uang yang didapatkan pun beragam, mulai dari Rp50 ribu hingga Rp100 ribu diterima Toyib dalam sekali memimpin doa.
"Seikhlasnya saja dari keluarga si makam, Rp30 ribu juga saya terima," ujar Toyib kepada Metrotvnews.com, di TPU Jeruk Purut, Sabtu (4/6/2016).
Penjaja doa di TPU Jeruk Purut. Whisnu Mardiansyah/Metrotvnews.com.
Pria asal Subang, Jawa Barat itu mengaku sudah seminggu bersama dengan tiga temannya berada di TPU Jeruk Purut. Hanya, menurutnya, pendapat tahun ini menurun ketimbang tahun lalu. Sebab, peziarah condong ingin berdoa sendiri.
"Tahun kemarin bisa bawa pulang Rp1 juta lebih, sekarang Rp500 saja belum sampai," kata Mustofa, penjaja doa lainnya menimpali.
Selain penjaja doa, tukang sapu dadakan pun bermunculan. Profesi ini didominasi anak-anak dan ibu rumah tangga. Hanya bermodalkan sapu lidi, mereka siap membersihkan makam.
Peziarah di TPU Jeruk Purut. Whisnu Mardiansyah/Metrotvnews.com.
Per makam, tukang sapu dadakan itu biasa dibayar Rp20 ribu sampai Rp30 ribu. Itu pun harus dibagi-bagi bersama teman-teman mereka.
"Per makam dapet Rp5 ribu kan dibagi-bagi sama yang lain, sehari paling dapet Rp30 ribu doang," kata Suti salah satu pembersih makam.
medcom.id, Jakarta: Berziarah atau nyekar sudah menjadi tradisi setiap masyarakat menjelang bulan suci Ramadan. Tradisi ini dimanfaatkan sejumlah orang untuk meraup uang dengan berjualan bunga, menjadi tukang sapu dadakan hingga penjaja doa dadakan.
Hal itu tampak di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jalan Madrasah, Cilandak, Jakarta Selatan. Untuk penjaja doa sangat mudah ditemukan menjelang Ramadan. Bahkan, para penjaja doa yang mengenakan peci, sarung dan baju muslim itulah justru yang menawarkan diri memimpin doa untuk sanak peziarah.
Amran, salah satu petugas TPU Jeruk Purut, mengatakan, biasanya para penjaja doa muncul seminggu sebelum Ramadan dan saat Hari Raya Idul Fitri. Rata-rata mereka berasal dari luar Jakarta dan menginap di musala sekitar TPU.
Toyib, penjaja doa, mengaku tak memberikan tarif kepada peziarah untuk menggunakan jasanya. Sehingga, uang yang didapatkan pun beragam, mulai dari Rp50 ribu hingga Rp100 ribu diterima Toyib dalam sekali memimpin doa.
"Seikhlasnya saja dari keluarga si makam, Rp30 ribu juga saya terima," ujar Toyib kepada
Metrotvnews.com, di TPU Jeruk Purut, Sabtu (4/6/2016).
Penjaja doa di TPU Jeruk Purut. Whisnu Mardiansyah/Metrotvnews.com.
Pria asal Subang, Jawa Barat itu mengaku sudah seminggu bersama dengan tiga temannya berada di TPU Jeruk Purut. Hanya, menurutnya, pendapat tahun ini menurun ketimbang tahun lalu. Sebab, peziarah condong ingin berdoa sendiri.
"Tahun kemarin bisa bawa pulang Rp1 juta lebih, sekarang Rp500 saja belum sampai," kata Mustofa, penjaja doa lainnya menimpali.
Selain penjaja doa, tukang sapu dadakan pun bermunculan. Profesi ini didominasi anak-anak dan ibu rumah tangga. Hanya bermodalkan sapu lidi, mereka siap membersihkan makam.
Peziarah di TPU Jeruk Purut. Whisnu Mardiansyah/Metrotvnews.com.
Per makam, tukang sapu dadakan itu biasa dibayar Rp20 ribu sampai Rp30 ribu. Itu pun harus dibagi-bagi bersama teman-teman mereka.
"Per makam dapet Rp5 ribu kan dibagi-bagi sama yang lain, sehari paling dapet Rp30 ribu doang," kata Suti salah satu pembersih makam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)