medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama heran rumah susun sewa Kapuk Muara ditempati masyarakat menengah ke atas. Padahal, sejak awal rusunawa itu diperuntukan bagi para nelayan yang kurang mampu.
"Kapuk muara itu sebenernya untuk nelayan, itu sejak Bang Yos (Sutiyoso)," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (28/4/2016).
Ahok menjelaskan, para nelayan dipindah sejak Kali Angke dibenahi. Namun demikian, pria kelahiran Belitung Timur itu curiga ada proses transaksi rusunawa di sana.
"Rusunawa di manapun, bahkan di Pondok Muara, itu (sekarang) diduduki oleh kelas menengah sebetulnya, makanya itu kita benahi." tegas dia.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI terus membenahi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan cara memberikan tarif parkir per jam untuk setiap kendaraan.
Ahok mengatakan, cara itu cukup ampuh. Ia menyebut, beberapa masyarakat kelas menengah mulai pindah dan beberapa orang malah kembali menjual unit-unit tersebut. Akan tetapi, Pemprov DKI langsung menyita unit itu kembali.
Mantan politikus Golkar dan Gerindra itu mengakui praktik tersebut setelah melacak transaksi lewat bank. "Ada debit bank, kalau bank masih main. Tapi, kalau Bank Indonesia enggak bisa main. Si A, alamat ini, buka rekening bank buat debit," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama heran rumah susun sewa Kapuk Muara ditempati masyarakat menengah ke atas. Padahal, sejak awal rusunawa itu diperuntukan bagi para nelayan yang kurang mampu.
"Kapuk muara itu sebenernya untuk nelayan, itu sejak Bang Yos (Sutiyoso)," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (28/4/2016).
Ahok menjelaskan, para nelayan dipindah sejak Kali Angke dibenahi. Namun demikian, pria kelahiran Belitung Timur itu curiga ada proses transaksi rusunawa di sana.
"Rusunawa di manapun, bahkan di Pondok Muara, itu (sekarang) diduduki oleh kelas menengah sebetulnya, makanya itu kita benahi." tegas dia.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI terus membenahi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan cara memberikan tarif parkir per jam untuk setiap kendaraan.
Ahok mengatakan, cara itu cukup ampuh. Ia menyebut, beberapa masyarakat kelas menengah mulai pindah dan beberapa orang malah kembali menjual unit-unit tersebut. Akan tetapi, Pemprov DKI langsung menyita unit itu kembali.
Mantan politikus Golkar dan Gerindra itu mengakui praktik tersebut setelah melacak transaksi lewat bank. "Ada debit bank, kalau bank masih main. Tapi, kalau Bank Indonesia enggak bisa main. Si A, alamat ini, buka rekening bank buat debit," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)