medcom.id, Bali: Pada penyelenggaraan hari pertama World Culture Forum (WCF) 2016, digelar Cultural Visit ke Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma (RTWSD) yang berlokasi di Jalan Tegal Bingin (Mas, Ubud) Banjar Tengkulak Tengah, Desa Kemenuh, Sukawati, Gianyar, Bali.
Dalam rangkaian Cultural Visit di RTWSD disajikan pertunjukan seni yang berasal dari beragam daerah di Indonesia, seperti Papua dan Bali. Para peserta WCF dibuat terpesona dengan kekayaan seni budaya Indonesia. RTWSD dianggap mewakili seluruh keragaman budaya dan kesenian Indonesia.
Pimpinan RTWSD, Julian Kemal Pasya mengatakan, melalui WCF 2016, Indonesia bisa lebih memperkenakan kekayaan budaya. "Dengan adanya WCF 2016 ini untuk memperkenalkan budaya kita. Jadi, di Indonesia apa saja budayanya, ini lho yang kita perkenalkan kepada mereka (keragaman budaya)," kata Julian, Senin (10/10/2016).
RTWSD dibangun oleh pengusaha industri Hadi Sunyoto yang amat peduli dengan kesenian dan kebudayaan. Tak hanya budaya topeng dan wayang Indonesia, RTWSD pun menampikan koleksi dari berbagai penjuru dunia seperti Eropa dan Rusia.
Galeri berisi barong di RTWSD (Foto:Metrotvnews.com/Lukman Diah Sari)
Sebanyak 5.500 wayang dan topeng telah dihimpun RTWSD sejak 1995. Namun, karena keterbatasan tempat di RTWSD hanya dipamerkan kurang lebih 1.500 topeng dan wayang.
"Sejak tahun 1995, kita mulai mencari dari pinggir Indonesia, Asia, hampir seluruh dunia. Yang tertua ada, mungkin sampai 500 tahun usianya. Itu biasanya didapat dari makam, semacam topeng tembaga. Ada lagi yang dari kayu, dari Kalimantan dan itu punya nilai magis tinggi," bebernya.
Dalam RTWSD terdapat bermacam galeri, salah satunya galeri yang berisi barong. Barong-barong yang dikoleksi beragam. Beberapa di antaranya, barong Bali, Jawa, hingga Tiongkok. Selain menyaksikan ragam topeng dan barong, peserta WCF mempelajari kebudayaan serta menikmati pertunjukan seni musik dan tari.
medcom.id, Bali: Pada penyelenggaraan hari pertama World Culture Forum (WCF) 2016, digelar Cultural Visit ke Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma (RTWSD) yang berlokasi di Jalan Tegal Bingin (Mas, Ubud) Banjar Tengkulak Tengah, Desa Kemenuh, Sukawati, Gianyar, Bali.
Dalam rangkaian Cultural Visit di RTWSD disajikan pertunjukan seni yang berasal dari beragam daerah di Indonesia, seperti Papua dan Bali. Para peserta WCF dibuat terpesona dengan kekayaan seni budaya Indonesia. RTWSD dianggap mewakili seluruh keragaman budaya dan kesenian Indonesia.
Pimpinan RTWSD, Julian Kemal Pasya mengatakan, melalui WCF 2016, Indonesia bisa lebih memperkenakan kekayaan budaya. "Dengan adanya WCF 2016 ini untuk memperkenalkan budaya kita. Jadi, di Indonesia apa saja budayanya, ini lho yang kita perkenalkan kepada mereka (keragaman budaya)," kata Julian, Senin (10/10/2016).
RTWSD dibangun oleh pengusaha industri Hadi Sunyoto yang amat peduli dengan kesenian dan kebudayaan. Tak hanya budaya topeng dan wayang Indonesia, RTWSD pun menampikan koleksi dari berbagai penjuru dunia seperti Eropa dan Rusia.
Galeri berisi barong di RTWSD (Foto:Metrotvnews.com/Lukman Diah Sari)
Sebanyak 5.500 wayang dan topeng telah dihimpun RTWSD sejak 1995. Namun, karena keterbatasan tempat di RTWSD hanya dipamerkan kurang lebih 1.500 topeng dan wayang.
"Sejak tahun 1995, kita mulai mencari dari pinggir Indonesia, Asia, hampir seluruh dunia. Yang tertua ada, mungkin sampai 500 tahun usianya. Itu biasanya didapat dari makam, semacam topeng tembaga. Ada lagi yang dari kayu, dari Kalimantan dan itu punya nilai magis tinggi," bebernya.
Dalam RTWSD terdapat bermacam galeri, salah satunya galeri yang berisi barong. Barong-barong yang dikoleksi beragam. Beberapa di antaranya, barong Bali, Jawa, hingga Tiongkok. Selain menyaksikan ragam topeng dan barong, peserta WCF mempelajari kebudayaan serta menikmati pertunjukan seni musik dan tari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ROS)