Kepala Puspiptek menjadi pembicara di acara Branch Talk Community of Digital Enterpreneurs, Creative and Innovations (Coders), Kamis, 22 Maret 2018 (Foto:Anggi Tondi Martaon)
Kepala Puspiptek menjadi pembicara di acara Branch Talk Community of Digital Enterpreneurs, Creative and Innovations (Coders), Kamis, 22 Maret 2018 (Foto:Anggi Tondi Martaon)

Puspiptek Ajak Semua Pihak Berkolaborasi Hadapi Revolusi Industri

Anggi Tondi Martaon • 24 Maret 2018 11:04
Tangerang Selatan: Masyarakat Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi revolusi industri 4.0. Sebab, tenaga manusia akan digantikan mesin. 
 
Kepala Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Sri Setiawati mengajak seluruh pihak berkolaborasi menghadapi revolusi industri. Tantangan tersebut tidak bisa dihadapi sendiri.
 
"Kita enggak bisa bekerja masing-masing sekarang. Siapa punya apa, siapa punya kekuatan apa, semua harus saling mengisi satu sama lain," kata Sri, usai menjadi pembicara dalam acara Branch Talk Community of Digital Enterpreneurs, Creative and Innovations (Coders), di Gedung Graha Widya Bakti, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 22 Maret 2018. Acara tersebut diikuti oleh pelaku usaha, industri, dan perguruan tinggi di Bumi Serpong Damai (BSD).

Peraih gelar Satya Lencana Karya Satya 20 TH tahun 2006 itu menyebutkan, tantangan besar menghadapi revolusi industri 4.0 terletak pada sumber daya manusia. Menurutnya, masyarakat harus mengetahui akan perubahan tersebut jika tidak ingin menjadi korban revolusi industri.
 
"Tantangan ini tidak bisa kita hindari, karena industri-industri sudah diganti dengan otomotif. Maka dia harus mencari lapangan pekerjaan atau membuat lapangan pekerjaan lain, dan saya yakin dengan teknologi baru dia akan membuat pekerjaan-pekerjaan baru," ucapnya. "Misal, Go-Jek membuat lapangan pekerjaan baru, menciptakan anak-anak yang bekerja di bidang software."
 
Selain itu, tantangan lain yang harus dihadapi menyambut revolusi industri ialah mengubah cara berpikir. Hal itu bisa diatasi jika masyarakat berdaptasi dengan perkembangan teknologi.
 
"Kita enggak bisa lagi hanya menunggu dan apa adanya. Dunia sudah berubah. Siapa yang cepat, maka dia yang dapat. Masyarakat harus diedukasi menghadapi tantangan ini dengan positif," kata Sri.
 
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Puspiptek tak bisa sendiri. Pemerintah, swasta, dan instasi lain harus berkolaborasi menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. 
 
Dalam rangka mewujudkan kolaborasi itu, Sri menyebutkan bahwa Puspiptek telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. "Ini potensi luar biasa dan besar. Kita akan mendapatkan yang lebih besar lagi jika kita bersatu. Puspiptek punya fasilitas yang luar biasa dan besar, bisa dimanfaatkan oleh perguruan tinggi, technopreneur, anak-anak muda, pengusaha, dan lain sebagainya," ujar dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan