Jakarta: Sosok Amalia Rezeki mungkin tidak banyak dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Namun, Amalia ternyata memiliki peran besar dalam menyelamatkan populasi Bekantan, satwa liar yang merupakan jenis primata endemik di Provinsi Kalimantan Selatan.
Populasi satwa ini terancam punah karena perburuan liar, kerusakan dan konversi habitat, serta kebakaran hutan. Perlu upaya ekstra agar Bekantan bisa diselamatkan dari kepunahan, salah satunya seperti yang telah dilakukan Amalia Rezeki.
Masyarakat Indonesia khususnya warga Kalsel layak berterima kasih kepada Amalia rezeki, perempuan hebat asal Banjarmasin, Kalsel yang telah menjadi penyelamat Bekantan.
Kepedulian terhadap Bekantan
Wanita yang akrab disapa Amel ini tumbuh di lingkungan yang dekat dengan Bekantan. Di masa kecilnya, ia sering berwisata alam bersama ayah dan ibunya yang menjadi kenangan indah yang terpatri kuat dalam diri Amel.
Kecintaan kepada alam membuat perempuan kelahiran 25 Februari 1988 ini memilih jurusan pendidikan biologi di Universitas Lambung Mangkurat. Saat masih berstatus mahasiswa, Amel sering terjun ke lapangan, untuk membuat laporan dan menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai mahasiswa pendidikan biologi.
Di saat membuat laporan, Amel menemukan data mengenai status konservasi Bekantan terancam punah, sama halnya seperti orangutan dan owa Kalimantan. Di tengah ancaman kepunahan Bekantan, Amel mendapatkan fakta mengejutkan kalau Bekantan merupakan maskot Kalimantan Selatan dari tahun 90-an.
Mendirikan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI)
Berawal dari kepedulian menyelamatkan Bekantan dari kepunahan, Amel dan teman-teman mahasiswa berinisiatif mendirikan komunitas Sahabat Bekantan Indonesia (SBI). Memulai komunitas SBI saat masih berstatus mahasiswa membuatnya banyak menerima penolakan warga, lantaran warga menganggap bekantan adalah hama sehingga harus dibunuh.
Hal itulah yang membuat perjuangan Amel begitu berat. Ada sanksi hukumnya UU no.5 tahun 1990 tentang konservasi hayati, penjara lima tahun dan denda seratus juta rupiah yang tidak diketahui masyarakat. Sehingga Amel berusaha mengedukasi warga termasuk kekhawatiran adanya zoonosis yaitu penyakit yang ada di satwa liar yang dapat menular ke manusia, terlebih penyakit yang diderita oleh primata.
Aksi nyata mencegah Bekantan dari kepunahan
Sejak 2016, Amel mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan Bekantan yang terancam punah. Awalnya ia menemukan sebuah Pulau bernama Curiak yang dihuni sekitar 14 Bekantan. Dari penemuan itulah Amel tertarik untuk melakukan penelitian di pulau Curiak yang luasnya hanya 2,7 hektare.
Struktur populasi Bekantan adalah materi penelitian Amel yang pertama bersama tim riset SBI. Habitat Bekantan yang sangat dekat dengan pemukiman penduduk dan kawasan industri yang berada di jalur sungai Barito mengancam keberadaan Bekantan yang berada di pulau Curiak tersebut.
Pulau Curiak sendiri juga terdesak dengan pembangunan, maka dari itu, cara terbaik untuk menyelamatkan Bekantan dan habitatnya adalah dengan membeli kembali lahan di sekitar pulau Curiak untuk dilakukan restorasi dengan ditanami pohon mangrove rambai yang merupakan vegetasi bakau utama dan pakan utama Bekantan.
Amel dan tim juga terkendala perihal dana pembeliah lahan. Namun mereka tak kehilangan akal dengan membentuk program wakaf lahan. Berkat para dermawan yang mengikuti program tersebut akhirnya lahan terbebaskan. Lahan itu kemudian dijadikan kawasan penyangga habitat bekantan. Di lahan tersebut juga dibangun Stasiun Riset Bekantan untuk menunjang penelitiannya lebih lanjut.
Di Sahabat Bekatan Indonesia Amel melakukan program edukasi seperti sekolah konservasi, summer course, internship (lokal dan internasional) dan juga voluntering.
Saat ini tiga desa binaan yang berada di seberang habitat bekantan tersebut menjadi kawasan wisata dengan minat khusus. Konsep wisata minat khusus ini terbilang eksklusif karena tidak semua wisatawan beminat untuk tahu tentang Bekantan, namun tidak sedikit pula wisatawan yang tertarik dengan Bekantan baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara.
Bahkan disaat pandemi dengan kelonggaran ini sudah ada beberapa wisatawan asing yang sudah lakukan reservasi, seperti Australia, Singapura, dan Amerika. Banyak penghargaan yang diperoleh Amel sebagai penyelamat bekantan salah satunya Penghargaan Kalpataru kategori Penyelamat Lingkungan 2022. Karena itu, tak berlebihan jika Amalia Rezeki masuk dalam nominasi dalam penghargaan Kick Andy Heroes 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Sosok Amalia Rezeki mungkin tidak banyak dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Namun, Amalia ternyata memiliki peran besar dalam menyelamatkan populasi
Bekantan, satwa liar yang merupakan jenis primata endemik di Provinsi Kalimantan Selatan.
Populasi
satwa ini terancam punah karena perburuan liar, kerusakan dan konversi habitat, serta kebakaran hutan. Perlu upaya ekstra agar Bekantan bisa diselamatkan dari kepunahan, salah satunya seperti yang telah dilakukan Amalia Rezeki.
Masyarakat Indonesia khususnya warga Kalsel layak berterima kasih kepada Amalia rezeki, perempuan hebat asal Banjarmasin, Kalsel yang telah menjadi penyelamat Bekantan.
Kepedulian terhadap Bekantan
Wanita yang akrab disapa Amel ini tumbuh di lingkungan yang dekat dengan Bekantan. Di masa kecilnya, ia sering berwisata alam bersama ayah dan ibunya yang menjadi kenangan indah yang terpatri kuat dalam diri Amel.
Kecintaan kepada alam membuat perempuan kelahiran 25 Februari 1988 ini memilih jurusan pendidikan biologi di Universitas Lambung Mangkurat. Saat masih berstatus mahasiswa, Amel sering terjun ke lapangan, untuk membuat laporan dan menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai mahasiswa pendidikan biologi.
Di saat membuat laporan, Amel menemukan data mengenai status konservasi Bekantan terancam punah, sama halnya seperti orangutan dan owa Kalimantan. Di tengah ancaman kepunahan Bekantan, Amel mendapatkan fakta mengejutkan kalau Bekantan merupakan maskot Kalimantan Selatan dari tahun 90-an.
Mendirikan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI)
Berawal dari kepedulian menyelamatkan Bekantan dari kepunahan, Amel dan teman-teman mahasiswa berinisiatif mendirikan komunitas Sahabat Bekantan Indonesia (SBI). Memulai komunitas SBI saat masih berstatus mahasiswa membuatnya banyak menerima penolakan warga, lantaran warga menganggap bekantan adalah hama sehingga harus dibunuh.
Hal itulah yang membuat perjuangan Amel begitu berat. Ada sanksi hukumnya UU no.5 tahun 1990 tentang konservasi hayati, penjara lima tahun dan denda seratus juta rupiah yang tidak diketahui masyarakat. Sehingga Amel berusaha mengedukasi warga termasuk kekhawatiran adanya zoonosis yaitu penyakit yang ada di satwa liar yang dapat menular ke manusia, terlebih penyakit yang diderita oleh primata.
Aksi nyata mencegah Bekantan dari kepunahan
Sejak 2016, Amel mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan Bekantan yang terancam punah. Awalnya ia menemukan sebuah Pulau bernama Curiak yang dihuni sekitar 14 Bekantan. Dari penemuan itulah Amel tertarik untuk melakukan penelitian di pulau Curiak yang luasnya hanya 2,7 hektare.
Struktur populasi Bekantan adalah materi penelitian Amel yang pertama bersama tim riset SBI. Habitat Bekantan yang sangat dekat dengan pemukiman penduduk dan kawasan industri yang berada di jalur sungai Barito mengancam keberadaan Bekantan yang berada di pulau Curiak tersebut.
Pulau Curiak sendiri juga terdesak dengan pembangunan, maka dari itu, cara terbaik untuk menyelamatkan Bekantan dan habitatnya adalah dengan membeli kembali lahan di sekitar pulau Curiak untuk dilakukan restorasi dengan ditanami pohon mangrove rambai yang merupakan vegetasi bakau utama dan pakan utama Bekantan.
Amel dan tim juga terkendala perihal dana pembeliah lahan. Namun mereka tak kehilangan akal dengan membentuk program wakaf lahan. Berkat para dermawan yang mengikuti program tersebut akhirnya lahan terbebaskan. Lahan itu kemudian dijadikan kawasan penyangga habitat bekantan. Di lahan tersebut juga dibangun Stasiun Riset Bekantan untuk menunjang penelitiannya lebih lanjut.
Di Sahabat Bekatan Indonesia Amel melakukan program edukasi seperti sekolah konservasi,
summer course,
internship (lokal dan internasional) dan juga
voluntering.
Saat ini tiga desa binaan yang berada di seberang habitat bekantan tersebut menjadi kawasan wisata dengan minat khusus. Konsep wisata minat khusus ini terbilang eksklusif karena tidak semua wisatawan beminat untuk tahu tentang Bekantan, namun tidak sedikit pula wisatawan yang tertarik dengan Bekantan baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara.
Bahkan disaat pandemi dengan kelonggaran ini sudah ada beberapa wisatawan asing yang sudah lakukan reservasi, seperti Australia, Singapura, dan Amerika. Banyak penghargaan yang diperoleh Amel sebagai penyelamat bekantan salah satunya Penghargaan Kalpataru kategori Penyelamat Lingkungan 2022. Karena itu, tak berlebihan jika Amalia Rezeki masuk dalam nominasi dalam penghargaan Kick Andy Heroes 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)