Jakarta: Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap keberadaan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philips Max Marthin, sudah terdeteksi. TNI bersama kepolisian berupaya menyelamatkan Philips yang berada di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
"Belum dievakuasi, tapi sudah terdeteksi. Prioritasnya sekarang ini mencari pilotnya," kata Yudo saat ditemui setelah acara Rapat Pimpinan TNI-Polri di Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023.
Yudo membantah Philips disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Pesawat yang diterbangkan Philips membawa lima penumpang dari Timika. Setibanya di Distrik Paro, pesawat tersebut ditahan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, Philips telah bergeser 100 meter dari Paro berdasarkan sistem pemosisi global (GPS) yang dibawanya. "Kemarin dia (Philips) kita lihat ada bergeser dari kampung Paro sekitar 100 meter ke dalam," ungkap Mathius.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta pihak Selandia Baru menyerahkan proses evakuasi Philips ke aparat keamanan Indonesia. Kapolri mengungkap lima penumpang Susi Air juga telah dievakuasi.
Sementara itu, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa menyebut kelima penumpang tersebut merupakan orang asli Papua (OAP).
"Namanya orang Papua, kalau dia sama-sama asli orang Papua enggak bakal ini lah, hukum adat nanti. Apalagi keluarga ini Gwijangge, Gwijangge ini mantan bupati, tokohnya ini jadi dia enggak akan sentuh," tandasnya.
Jakarta:
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap keberadaan
pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philips Max Marthin, sudah terdeteksi.
TNI bersama kepolisian berupaya menyelamatkan Philips yang berada di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
"Belum dievakuasi, tapi sudah terdeteksi. Prioritasnya sekarang ini mencari pilotnya," kata Yudo saat ditemui setelah acara Rapat Pimpinan TNI-Polri di Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023.
Yudo membantah Philips disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Pesawat yang diterbangkan Philips membawa lima penumpang dari Timika. Setibanya di Distrik Paro, pesawat tersebut ditahan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, Philips telah bergeser 100 meter dari Paro berdasarkan sistem pemosisi global (GPS) yang dibawanya. "Kemarin dia (Philips) kita lihat ada bergeser dari kampung Paro sekitar 100 meter ke dalam," ungkap Mathius.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta pihak Selandia Baru menyerahkan proses evakuasi Philips ke aparat keamanan Indonesia. Kapolri mengungkap lima penumpang Susi Air juga telah dievakuasi.
Sementara itu, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa menyebut kelima penumpang tersebut merupakan orang asli Papua (OAP).
"Namanya orang Papua, kalau dia sama-sama asli orang Papua enggak bakal ini lah, hukum adat nanti. Apalagi keluarga ini Gwijangge, Gwijangge ini mantan bupati, tokohnya ini jadi dia enggak akan sentuh," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)