medcom.id, New York: Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji dan menyebut museum memorial tragedi 9/11 di New York, Amerika Serikat, sebagai tempat bersejarah untuk pemulihan dan harapan, yang dapat mengingatkan warga terhadap peristiwa nahas itu serta semangat kepahlawanan petugas gabungan dalam menolong korban.
Museum itu memperingati serangan pada 11 September 2001, saat 19 pembajak asal grup teroris al-Qaida, menabrakkan empat pesawat terbang ke gedung World Trade Center, Pentagon dan juga sebuah lapangan di Pennsylvania. Hampir 3.000 orang tewas dalam kejadian itu, yang memicu terjadinya perang antara AS dengan al-Qaida di Afghanistan.
"Ibarat tembok batu kokoh di bangunan ini, tidak ada yang dapat meruntuhkan kita. Tidak ada yang dapat mengubah kita sebagai warga Amerika," tutur Obama di hadapan ratusan korban selamat, keluarga korban dan tim penyelamat.
Setelah melihat berbagai benda yang dipamerkan, seperti truk pemadam kebakaran yang hancur dan ribuan foto korban di dinding, Obama mengungkapkan sejumlah cerita heroik, seperti penumpang yang menerobos kokpit berisi pembajak dan tim penolong yang pertama kali tiba di lokasi serangan. Obama juga memberikan penghormatan pada anggota militer yang telah membela tanah air lebih dari satu dekade di Afghanistan.
Dalam berbagai cerita itu, Obama menaruh perhatian khusus terhadap Welles Crowther, pria 24 tahun yang bekerja di WTC. Pria yang dikenal sebagai "orang dengan ikat kepala merah" itu berhasil menggiring rekan-rekannya meninggalkan WTC di menara selatan. Welles meninggal dunia saat WTC runtuh.
Tempat peringatan 9/11 ini, yang dibuka pada 2011 lalu, dibangun dengan biaya donasi Rp7,9 triliun. Musuem dan memorial plaza ini akan dibuka untuk umum pada 21 Mei mendatang.
medcom.id, New York: Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji dan menyebut museum memorial tragedi 9/11 di New York, Amerika Serikat, sebagai tempat bersejarah untuk pemulihan dan harapan, yang dapat mengingatkan warga terhadap peristiwa nahas itu serta semangat kepahlawanan petugas gabungan dalam menolong korban.
Museum itu memperingati serangan pada 11 September 2001, saat 19 pembajak asal grup teroris al-Qaida, menabrakkan empat pesawat terbang ke gedung World Trade Center, Pentagon dan juga sebuah lapangan di Pennsylvania. Hampir 3.000 orang tewas dalam kejadian itu, yang memicu terjadinya perang antara AS dengan al-Qaida di Afghanistan.
"Ibarat tembok batu kokoh di bangunan ini, tidak ada yang dapat meruntuhkan kita. Tidak ada yang dapat mengubah kita sebagai warga Amerika," tutur Obama di hadapan ratusan korban selamat, keluarga korban dan tim penyelamat.
Setelah melihat berbagai benda yang dipamerkan, seperti truk pemadam kebakaran yang hancur dan ribuan foto korban di dinding, Obama mengungkapkan sejumlah cerita heroik, seperti penumpang yang menerobos kokpit berisi pembajak dan tim penolong yang pertama kali tiba di lokasi serangan. Obama juga memberikan penghormatan pada anggota militer yang telah membela tanah air lebih dari satu dekade di Afghanistan.
Dalam berbagai cerita itu, Obama menaruh perhatian khusus terhadap Welles Crowther, pria 24 tahun yang bekerja di WTC. Pria yang dikenal sebagai "orang dengan ikat kepala merah" itu berhasil menggiring rekan-rekannya meninggalkan WTC di menara selatan. Welles meninggal dunia saat WTC runtuh.
Tempat peringatan 9/11 ini, yang dibuka pada 2011 lalu, dibangun dengan biaya donasi Rp7,9 triliun. Musuem dan memorial plaza ini akan dibuka untuk umum pada 21 Mei mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WIL)