medcom.id, Tangerang Selatan: Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) tahun ini kembali menyelenggarakan program Ko-Inkubasi Bisnis Teknologi untuk menumbuhkan perusahaan pemula berbasis teknologi secara in-wall di fasilitas Technology Business Incubation Center (TBIC).
Melalui kegiatan ini, Puspiptek membimbing pengusaha pemula berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas produknya.
Kepala Bidang Kerjasama dan Bisnis Teknologi Puspiptek Dadan Nugraha mengatakan, tahun ini merupakan tahun kedua Puspiptek melaksanakan kegiatan ko-inkubasi. Jumlah tenan yang ikut serta pada tahun ini sebanyak 21 tenan yang terdiri atas 17 tenan baru, dan empat tenan lanjutan dari tahun sebelumnya.
"Tahun 2016 ada 20 tenan. Sebayak 16 tenan telah selesai, dan empat tenan berlanjut. Seluruh tenan terpilih merupakan hasil seleksi untuk mendapatkan insentif dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)," ujar Dadan di kawasan TBIC, Puspiptek, Tangerang Selatan, Jumat, 9 Juni 2017.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Puspiptek Sri Setiawati mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan konsep Puspiptek sebagai National Science and Technology Park (N-STP).
"Salah satu peran baru Puspiptek adalah memfasilitasi penumbuhan perusahaan pemula berbasis teknologi melalui proses inkubasi, di samping memfasilitasi industri untuk memanfaatkan kapasitas litbang yang sudah ada di kawasan Puspiptek," kata Sri.
Sri berpesan kepada seluruh tenan baru untuk memanfaatkan fasilitas di Puspiptek sebaik mungkin. Ia juga mengingatkan seluruh tenan untuk berinteraksi dengan para peneliti di kawasan Puspiptek.
Kepala Puspiptek Sri Setiawati (Foto:Metrotvnews.com/Gervin Nathaniel Purba)
Menurut Sri, selama ini pihak akademisi dalam hal ini, peneliti, terlalu larut dengan penelitiannya di ruangan masing-masing dan tidak ada interaksi. Ia berharap, ke depannya proses komunikasi internal bisa lebih efektif.
"Banyak hal bisa dijadikan kerja sama. Kita bukan makhluk super. Kita keras kepala seolah bisa sendiri, padahal ini tidak mudah. Untuk para tenan, jangan masuk ke ruang masing-masing dan mengunci pintu," kata Sri.
Proses komunikasi internal, sangat penting dalam mengembangkan suatu produk. Adanya kawasan bisnis teknologi didedikasikan untuk tempat bertukar pikiran, berbagi pengetahuan produk, dan berbagai hal lainnya untuk penelitian, sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus dan disukai masyarakat.
"Zona bisnis terbuka. Setiap individu harus saling mencari peluang bisnis dan berbagi. Kami berharap menjadikan kawasan Puspiptek sekaligus sebagai kawasan bisnis," kata Sri.
Konsep inkubasi yang dijalankan oleh Puspiptek merupakan kolaborasi antara TBIC dengan inkubator-inkubator mitra dalam proses fasilitasi, pendampingan, dan mentoring selama inkubasi berlangsung.
Tahun ini, ada lima inkubator mitra TBIC yaitu Balai Inkubator Teknologi (BIT), Inkubator Pusat Inovasi LIPI, Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis (P2IB) Institut Teknologi Indonesia, Incubie IPB, dan Bisnis Universitas Trilogi.
Kelima inkubator itu akan mendampingi 21 tenan terpilih tahun ini:
1. CV. Indowifi Surya Solusi (dengan produk WI4GO)
2. Agro Teknologi Polimer (Kumbung-7 Pintar)
3. Indo Metro Surya Andola (Beras Singkong)
4. Powertech Mitra Asia (Bitumen Nano Waterproofing)
5. Pustek Energi dan Teknologi (CPI Oil Water)
6. Elisa Soejono (Egg Go-Green)
7. Nucla Teknindo Jaya (Gamma Density)
8. Adhi Guna Laboratorium (Bibit Kentang)
9. Aminudi (Biomagg)
10. Microtec Sukses Indonesia (Microtec)
11. Geliyat Inovasi Mandiri (Natural Black Garlic)
12. Ray Energy Solution (Aplikasi Submarine Drone)
13. Envinix (Soket pintar Wifi)
14. Karunia Kautsar Perdana (Spirumee)
15. Stephnus Furniture (Sofa berbasis limbah botol plastik)
16. Valesx Folifix (TL/LED Lighting Furnitures)
17. DNR International (Zirkonia)
18. Eloktrikel Teknologi Indonesia (Alien Lox)
19. iStar Visual Otomasi (PLC Micro for Robotic Solution)
20. CV. Sari Burton (Ke'if)
21. Sobat Bumi Community (Sumur Resapan Green Well).
medcom.id, Tangerang Selatan: Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) tahun ini kembali menyelenggarakan program Ko-Inkubasi Bisnis Teknologi untuk menumbuhkan perusahaan pemula berbasis teknologi secara in-wall di fasilitas Technology Business Incubation Center (TBIC).
Melalui kegiatan ini, Puspiptek membimbing pengusaha pemula berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas produknya.
Kepala Bidang Kerjasama dan Bisnis Teknologi Puspiptek Dadan Nugraha mengatakan, tahun ini merupakan tahun kedua Puspiptek melaksanakan kegiatan ko-inkubasi. Jumlah tenan yang ikut serta pada tahun ini sebanyak 21 tenan yang terdiri atas 17 tenan baru, dan empat tenan lanjutan dari tahun sebelumnya.
"Tahun 2016 ada 20 tenan. Sebayak 16 tenan telah selesai, dan empat tenan berlanjut. Seluruh tenan terpilih merupakan hasil seleksi untuk mendapatkan insentif dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)," ujar Dadan di kawasan TBIC, Puspiptek, Tangerang Selatan, Jumat, 9 Juni 2017.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Puspiptek Sri Setiawati mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan konsep Puspiptek sebagai National Science and Technology Park (N-STP).
"Salah satu peran baru Puspiptek adalah memfasilitasi penumbuhan perusahaan pemula berbasis teknologi melalui proses inkubasi, di samping memfasilitasi industri untuk memanfaatkan kapasitas litbang yang sudah ada di kawasan Puspiptek," kata Sri.
Sri berpesan kepada seluruh tenan baru untuk memanfaatkan fasilitas di Puspiptek sebaik mungkin. Ia juga mengingatkan seluruh tenan untuk berinteraksi dengan para peneliti di kawasan Puspiptek.
Kepala Puspiptek Sri Setiawati (Foto:Metrotvnews.com/Gervin Nathaniel Purba)
Menurut Sri, selama ini pihak akademisi dalam hal ini, peneliti, terlalu larut dengan penelitiannya di ruangan masing-masing dan tidak ada interaksi. Ia berharap, ke depannya proses komunikasi internal bisa lebih efektif.
"Banyak hal bisa dijadikan kerja sama. Kita bukan makhluk super. Kita keras kepala seolah bisa sendiri, padahal ini tidak mudah. Untuk para tenan, jangan masuk ke ruang masing-masing dan mengunci pintu," kata Sri.
Proses komunikasi internal, sangat penting dalam mengembangkan suatu produk. Adanya kawasan bisnis teknologi didedikasikan untuk tempat bertukar pikiran, berbagi pengetahuan produk, dan berbagai hal lainnya untuk penelitian, sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus dan disukai masyarakat.
"Zona bisnis terbuka. Setiap individu harus saling mencari peluang bisnis dan berbagi. Kami berharap menjadikan kawasan Puspiptek sekaligus sebagai kawasan bisnis," kata Sri.
Konsep inkubasi yang dijalankan oleh Puspiptek merupakan kolaborasi antara TBIC dengan inkubator-inkubator mitra dalam proses fasilitasi, pendampingan, dan mentoring selama inkubasi berlangsung.
Tahun ini, ada lima inkubator mitra TBIC yaitu Balai Inkubator Teknologi (BIT), Inkubator Pusat Inovasi LIPI, Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis (P2IB) Institut Teknologi Indonesia, Incubie IPB, dan Bisnis Universitas Trilogi.
Kelima inkubator itu akan mendampingi 21 tenan terpilih tahun ini:
1. CV. Indowifi Surya Solusi (dengan produk WI4GO)
2. Agro Teknologi Polimer (Kumbung-7 Pintar)
3. Indo Metro Surya Andola (Beras Singkong)
4. Powertech Mitra Asia (Bitumen Nano Waterproofing)
5. Pustek Energi dan Teknologi (CPI Oil Water)
6. Elisa Soejono (Egg Go-Green)
7. Nucla Teknindo Jaya (Gamma Density)
8. Adhi Guna Laboratorium (Bibit Kentang)
9. Aminudi (Biomagg)
10. Microtec Sukses Indonesia (Microtec)
11. Geliyat Inovasi Mandiri (Natural Black Garlic)
12. Ray Energy Solution (Aplikasi Submarine Drone)
13. Envinix (Soket pintar Wifi)
14. Karunia Kautsar Perdana (Spirumee)
15. Stephnus Furniture (Sofa berbasis limbah botol plastik)
16. Valesx Folifix (TL/LED Lighting Furnitures)
17. DNR International (Zirkonia)
18. Eloktrikel Teknologi Indonesia (Alien Lox)
19. iStar Visual Otomasi (PLC Micro for Robotic Solution)
20. CV. Sari Burton (Ke'if)
21. Sobat Bumi Community (Sumur Resapan Green Well).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)