Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengapresiasi peran Penyuluh Informasi Publik (PIP). Selama 4 tahun ini, PIP menjadi mitra masyarakat dalam mendukung dan menopang pembangunan bangsa.
“PIP itu wakil dari Kominfo, hingga kini masih terus bertahan bermitra sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk masyarakat di daerah-daerah yang sulit untuk kami jangkau,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, Rabu, 15 Desember 2021.
Menurut dia, PIP dapat menghadapi tantangan yang ada di lapangan saat melakukan penyuluhan. Metode penyampaian informasi melalui tatap muka kepada masyarakat membuktikan bahwa pemerintah dapat menyelesaikan masalah keterbatasan infrastruktur komunikasi di daerah-daerah yang jauh.
Usman mencontohkan situasi pandemi covid-19. Dia menilai penanganan covid-19 sejak kemunculannya di Indonesia pada pengujung 2019 hingga kini menunjukkan perbaikan yang signifikan dan terkendali.
Menurut dia, angka kasus positif covid-19 di Tanah Air diikuti dengan tren penurunan angka okupansi rumah sakit. Namun, Usman mengingatkan masyarakat agar tidak terlena.
Usman menyampaikan belajar dari berbagai pengalaman dan situasi yang sedang dihadapi negara-negara Eropa, sedikit saja lengah bukan tidak mungkin akan ada gelombang berikutnya penularan covid-19. Sehingga, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
“Informasi-informasi semacam ini perlu terus secara masif kita sampaikan, terlebih sebentar lagi kita akan menyongsong perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022,” ujar dia.
Baca: Cegah Gelombang Ketiga Covid-19, Kominfo: PIP Tak Boleh Lengah
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Suprapto, meminta PIP senantiasa menyelipkan semangat gotong royong yang merupakan intisari dari Pancasila dalam memberikan informasi ke masyarakat. Semangat gotong royong akan membawa masyarakat terhindar dari gelombang covid-19.
Menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru), dia mengingatkan masyarakat disiplin dan mematuhi pengetatan aturan yang dilakukan pemerintah agar tidak terjadi lagi gelombang penularan covid-19. Kemudian, pemulihan ekonomi tetap terjaga.
“Kita semua harus disiplin dan menjaga diri agar tidak ada lagi gelombang covid-19 untuk menjaga ekonomi nasional,” ujar dia.
Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi, Thonthowi, mengingatkan pemerintah akan menerapakan kebijakan pengetatan selama libur Nataru. Pengetatan protokol kesehatan akan dilakukan meskipun masyarakat boleh bepergian secara pribadi maupun lewat transportasi umum.
Dalam kesempatan yang sama, tim Komunikasi Publik Bidang Komunikasi Sosial, Politik, dan Masyarakat Penanggulangan Covid-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional Kominfo, Arrumbinang Adikismo, mengatakan PIP harus terus memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengetatan yang dilakukan pemerintah selama libur Nataru. Informasi penting yang harus disampaikan ke masyarakat, seperti syarat tes antigen atau PCR untuk bepergian hingga aturan karantina apabila kedapatan positif covid-19.
Dia juga meminta PIP memahami siklus gejala covid-19. Mulai dari 10 hari pertama hingga kapan dinyatakan sembuh dari covid-19.
“Informasi dasar semacam ini penting diketahui oleh PIP agar masyarakat dapat melewati dan menangani penularan covid-19,” kata dia.
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika (
Kominfo) mengapresiasi peran Penyuluh Informasi Publik (PIP). Selama 4 tahun ini, PIP menjadi mitra masyarakat dalam mendukung dan menopang pembangunan bangsa.
“PIP itu wakil dari Kominfo, hingga kini masih terus bertahan bermitra sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk masyarakat di daerah-daerah yang sulit untuk kami jangkau,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, Rabu, 15 Desember 2021.
Menurut dia, PIP dapat menghadapi tantangan yang ada di lapangan saat melakukan penyuluhan. Metode penyampaian informasi melalui tatap muka kepada masyarakat membuktikan bahwa pemerintah dapat menyelesaikan masalah keterbatasan infrastruktur komunikasi di daerah-daerah yang jauh.
Usman mencontohkan situasi
pandemi covid-19. Dia menilai penanganan covid-19 sejak kemunculannya di Indonesia pada pengujung 2019 hingga kini menunjukkan perbaikan yang signifikan dan terkendali.
Menurut dia, angka kasus positif covid-19 di Tanah Air diikuti dengan tren penurunan angka okupansi rumah sakit. Namun, Usman mengingatkan masyarakat agar tidak terlena.
Usman menyampaikan belajar dari berbagai pengalaman dan situasi yang sedang dihadapi negara-negara Eropa, sedikit saja lengah bukan tidak mungkin akan ada gelombang berikutnya penularan covid-19. Sehingga, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
“Informasi-informasi semacam ini perlu terus secara masif kita sampaikan, terlebih sebentar lagi kita akan menyongsong perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022,” ujar dia.
Baca:
Cegah Gelombang Ketiga Covid-19, Kominfo: PIP Tak Boleh Lengah
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Suprapto, meminta PIP senantiasa menyelipkan semangat gotong royong yang merupakan intisari dari Pancasila dalam memberikan informasi ke masyarakat. Semangat gotong royong akan membawa masyarakat terhindar dari gelombang covid-19.
Menjelang libur
Natal dan tahun baru (Nataru), dia mengingatkan masyarakat disiplin dan mematuhi pengetatan aturan yang dilakukan pemerintah agar tidak terjadi lagi gelombang penularan covid-19. Kemudian, pemulihan ekonomi tetap terjaga.
“Kita semua harus disiplin dan menjaga diri agar tidak ada lagi gelombang covid-19 untuk menjaga ekonomi nasional,” ujar dia.
Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi, Thonthowi, mengingatkan pemerintah akan menerapakan kebijakan pengetatan selama libur Nataru. Pengetatan protokol kesehatan akan dilakukan meskipun masyarakat boleh bepergian secara pribadi maupun lewat transportasi umum.
Dalam kesempatan yang sama, tim Komunikasi Publik Bidang Komunikasi Sosial, Politik, dan Masyarakat Penanggulangan Covid-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional Kominfo, Arrumbinang Adikismo, mengatakan PIP harus terus memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengetatan yang dilakukan pemerintah selama libur Nataru. Informasi penting yang harus disampaikan ke masyarakat, seperti syarat tes antigen atau PCR untuk bepergian hingga aturan karantina apabila kedapatan positif covid-19.
Dia juga meminta PIP memahami siklus gejala covid-19. Mulai dari 10 hari pertama hingga kapan dinyatakan sembuh dari covid-19.
“Informasi dasar semacam ini penting diketahui oleh PIP agar masyarakat dapat melewati dan menangani penularan covid-19,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)