Terdakwa kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso. ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso. ANTARA FOTO/Wahyu Putro

Fokus

Mengupas Sidang Jessica

Coki Lubis • 06 Oktober 2016 20:42
medcom.id, Jakarta: Sidang kasus Mirna mulai memasuki babak akhir. Pada sidang ke-27, jaksa telah membacakan tuntutannya. Butuh waktu lebih dari delapan jam buat jaksa membacakan berkas tuntutan. Sidang yang dimulai pukul 13.00 WIB itu, baru ditutup pada 21.30 WIB, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).
 
Berikut sejumlah fakta yang berhasil kami himpun dari perjalanan sidang kasus kematian Wayan Mirna, dengan terdakwa tunggal Jessica Kumala Wongso.
 
Pembuktian kurang kuat
 
- Tidak ada saksi yang melihat langsung terdakwa menaruh sianida dalam kopi korban
- Penyelidik kepolisian tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban sesuai standar prosedur kepolisian untuk mengetahui kandungan
- Bukti material sianida yang dinilai tidak cukup kuat
- Banyaknya saksi ahli selama persidangan dari Jaksa Penuntut Umum dinilai adanya keraguan

Mengupas Sidang Jessica
 

Pernyataan saksi memberatkan
 
Sarlito Wirawan Sarwono (Pakar psikologi)
 
- Tindakan Jessica meletakkan paper bag di meja kafe Olivier sebagai hal tak lazim
- Jessica dinilai akan melakukan sesuatu yang tak ingin dilihat orang lain
 
AKP M. Nuh Al Azhar (Ahli digital forensik)
 
- Gerakan tangan terdakwa mencurigakan pada rekaman kamera pengawas (CCTV) I Made Gelgel (Ahli toksikologi forensik)
- Lambung Mirna mengalami kerusakan parah atau korosi karena racun sianida
- Sianida berdampak pada kekurangan oksigen secara mendadak, reaksi awal terjadi pusing, lalu kejang, serta nafas terengah
 
Kombes Nursamran Subandi (Ahli toksikologi Puslabfor Polri)
 
- Mirna tewas karena racun sianida
- Pelaku mengetahui sifat sianida yang hilang jika terkena panas sehingga pelaku memesan es kopi
 
Natalia Widiasih Rahardjanti (Ahli psikologi)
 
- Informasi dari Kristie Louise Carter, Jessica pernah mengungkapkan dirinya bisa saja bunuh diri dan membunuh orang menggunakan pistol atau racun Antonia Ratih (Ahli psikolog klinis)
- Selama menjalani pemeriksaan kondisi kejiwaan Jessica menampilkan sikap tenang bahkan dingin di situasi yang bisa diprediksi. Jika di luar itu, emosinya akan terpicu
- Jika seseorang melihat kawannya tewas akan cenderung menarik diri dari aktivitas sosial, namun Jessica menunjukkan dirinya di publik yang dinilai tidak lazim
 
Edward Omar Sharief (Ahli hukum pidana)
 
- Tidak mempersoalkan motif karena berada di luar konteks kasus. Motif hanya membantu hakim untuk meringankan atau memperberat hukuman Christopher Hariman Rianto (Ahli digital forensik Universitas Monash Australia)
- Terdakwa mengambil sesuatu dan melakukan pergerakan tangan ke lokasi kopi yang berada di depannya
- Jessica memiliki akses terhadap kopi tersebut dengan waktu penguasaan kopi paling lama selama 51 menit 21 detik
 
Masruchin Ruba'i (Ahli hukum pidana Universitas Brawijaya)
 
- Motif merupakan salah satu instrumen untuk mengetahui apakah ada niat untuk membunuh. Tetapi, motif tidak perlu dibuktikan dalam kasus pembunuhan berencana.
 
Pernyataan saksi meringankan
 
Rismon Sianipar (Ahli digital forensik)
 
- Metode M. Nuh dalam menganalisis rekaman video diragukan dinilai hanya menyimpulkan melalui pengamatan visual
- Ada indikasi rekayasa dalam rekaman CCTV di kafe Olivier yang diputar ahli digital forensik Jaksa Penuntut Umum, M. Nuh
 
Budiawan (Ahli toksikologi kimia)
 
- Pernyataan mirna keracunan sianida diragukan karena takaran sianida yang ditemukan di lambung mirna terlalu sedikit Gatot Susilo Lawrence (Ahli patologi anatomi)
- Mirna meninggal bukan karena sianida.
- Penyebab terdekat ialah kegagalan pernapasan
- Kasus kematian mirna minim alat bukti karena jasad mirna tidak diotopsi
 
Djaja Surja Atmadja (Ahli patologi)
 
- Mirna tidak meninggal akibat sianida, temuan barang bukti sisa sianida sebanyak 0,2 miligram di dalam lambung Mirna dinilai di bawah batas wajar Beng Beng Ong (Ahli patologi forensik Universitas Queensland Australia)
- Temuan 0,2 miligram sianida pada cairan lambung Mirna adalah jumlah yang sangat kecil dan tidak mematikan
- Tak lazim jika tidak ditemukan sianida di dalam hati dan empedu maupun urine Mirna
- Sianida diduga sudah menguap, terlebih waktu kematian Mirna saat diperiksa sampel organ tubuhnya sudah memasuki hari ketiga
- Gejala seseorang tewas karena sianida tidak bisa dilihat hanya dengan menyaksikan CCTV
 
Perbedaan kesaksian ahli
 
Jumlah sianida dalam lambung Mirna sebesar 0,2 miligram per liter sebabkan kematian Mirna
- Standar prosedur otopsi jasad untuk menjelaskan kematian
- Gejala kematian akibat keracunan sianida dan efek langsung terpapar sianida
- Keaslian rekaman CCTV kafe Olivier
- Perlu atau tidaknya motif dalam pembunuhan berencana
 
Sumber: Media Research Center
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(COK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan