medcom.id, Jakarta: Personel Kwarnas Gerakan Pramuka terus mengoptimalkan pencarian para korban banjir bandang di Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga Rabu mendatang.
Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana Eko Sulistio mengatakan, sebenarnya masa tanggap darurat banjir Garut sudah rampung pada Rabu (28/9) lalu.
"Tetapi karena masih banyak korban yang belum ditemukan, proses evakuasi diperpanjang,” kata Eko melalui siaran pers, Minggu (2/10/2016).
Eko menuturkan, dalam membantu korban banjir Garut, tim gabungan Gerakan Pramuka dari Kwarnas dan Kwarcab Garut dibagi menjadi tiga titik. Pertama, tim distribusi bantuan, kedua, rehabilitasi atau tim pembersihan berupa jalan, bangunan rumah dan sekolah.
“Sedangkan ketiga adalah tim seacrh and rescue atau pencarian korban hilang,” ujar Eko.
Dirinya menyebutkan, banyak kendala yang dihadapi para relawan, di antaranya sulitnya mencari korban hilang, lantaran cakupan Sungai Cimanuk yang begitu luas. Kemudian tebalnya lumpur dan banyaknya sampah.
“Belum lagi ditambah cuaca yang tidak menentu karena masih musim hujan,” ungkap Eko.
Dalam pencarian korban banjir Garut juga melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), relawan dan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault memberikan apresiasi kepada anggota Pramuka yang terlibat langsung membantu korban banjir Garut.
“Saya tahu bagaimana kesulitan di lapangan, hormat saya untuk semua anggota Gerakan Pramuka yang turun langsung bahkan menginap hingga dua minggu untuk membantu saudara-saudara kita di Garut. Salam Pramuka," tutur Adhyaksa.
Relawan Pramuka yang sejak awal ikut membantu menangani korban banjir bandang sejak awal, telah mendirikan tiga Posko. Beberapa bantuan yang sudah distribusikan berupa, pakaian, makanan, minuman, peralatan mandi, alat kesehatan dan juga uang.
medcom.id, Jakarta: Personel Kwarnas Gerakan Pramuka terus mengoptimalkan pencarian para korban banjir bandang di Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga Rabu mendatang.
Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana Eko Sulistio mengatakan, sebenarnya masa tanggap darurat banjir Garut sudah rampung pada Rabu (28/9) lalu.
"Tetapi karena masih banyak korban yang belum ditemukan, proses evakuasi diperpanjang,” kata Eko melalui siaran pers, Minggu (2/10/2016).
Eko menuturkan, dalam membantu korban banjir Garut, tim gabungan Gerakan Pramuka dari Kwarnas dan Kwarcab Garut dibagi menjadi tiga titik. Pertama, tim distribusi bantuan, kedua, rehabilitasi atau tim pembersihan berupa jalan, bangunan rumah dan sekolah.
“Sedangkan ketiga adalah tim
seacrh and
rescue atau pencarian korban hilang,” ujar Eko.
Dirinya menyebutkan, banyak kendala yang dihadapi para relawan, di antaranya sulitnya mencari korban hilang, lantaran cakupan Sungai Cimanuk yang begitu luas. Kemudian tebalnya lumpur dan banyaknya sampah.
“Belum lagi ditambah cuaca yang tidak menentu karena masih musim hujan,” ungkap Eko.
Dalam pencarian korban banjir Garut juga melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), relawan dan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault memberikan apresiasi kepada anggota Pramuka yang terlibat langsung membantu korban banjir Garut.
“Saya tahu bagaimana kesulitan di lapangan, hormat saya untuk semua anggota Gerakan Pramuka yang turun langsung bahkan menginap hingga dua minggu untuk membantu saudara-saudara kita di Garut. Salam Pramuka," tutur Adhyaksa.
Relawan Pramuka yang sejak awal ikut membantu menangani korban banjir bandang sejak awal, telah mendirikan tiga Posko. Beberapa bantuan yang sudah distribusikan berupa, pakaian, makanan, minuman, peralatan mandi, alat kesehatan dan juga uang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)