medcom.id, Surabaya: Dalam dua hari terakhir sejak kemarin hingga hari ini, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri belum bisa mengidentifikasi enam sisa jenazah yang ada di RS Bhayangkara Surabaya, Jatim. Tim masih perlu mendalami ke-enam korban AirAsia QZ8501 itu.
"Data masih sama 45 jenazah teridentifikasi, 6 jenazah masih proses pendalaman. Dalam dua hari ini belum teridentifikasi bukan berarti kita tak bekerja," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono, di kantornya, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surabaya, Jatim, Senin (19/1/2015).
Ia menjelaskan, jenazah yang belum teridentifikas itu terdiri dari tiga jenazah berjenis kelamin laki-laki dan tiga perempuan. Jenazah-jenazah itu berlabel B028, B044, B045, B049 B050, dan B051.
Kepala DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono menuturkan, pihaknya belum menemukan kecocokan antara data ante mortem dan post mortem keenam jenazah itu. Selain itu, lanjut dia, informasi yang terdapat pada data-data itu juga belum lengkap.
"Kita rapat rekonsiliasi terus tapi belum ada titik temu," aku Budiyono.
Sekadar untuk diketahui, ante mortem merupakan data seseorang semasa hidup seperti rekam medis, sidik jari, DNA, termasuk ciri-ciri seperti tahi lalat, tato dan tanda-tanda khusus di tubuh lainnya. Sementara post mortem adalah data saat korban sudah meninggal. Sejauh ini sudah 45 jenazah yang sudah teridentifikasi.
medcom.id, Surabaya: Dalam dua hari terakhir sejak kemarin hingga hari ini, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri belum bisa mengidentifikasi enam sisa jenazah yang ada di RS Bhayangkara Surabaya, Jatim. Tim masih perlu mendalami ke-enam korban AirAsia QZ8501 itu.
"Data masih sama 45 jenazah teridentifikasi, 6 jenazah masih proses pendalaman. Dalam dua hari ini belum teridentifikasi bukan berarti kita tak bekerja," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono, di kantornya, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surabaya, Jatim, Senin (19/1/2015).
Ia menjelaskan, jenazah yang belum teridentifikas itu terdiri dari tiga jenazah berjenis kelamin laki-laki dan tiga perempuan. Jenazah-jenazah itu berlabel B028, B044, B045, B049 B050, dan B051.
Kepala DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono menuturkan, pihaknya belum menemukan kecocokan antara data ante mortem dan post mortem keenam jenazah itu. Selain itu, lanjut dia, informasi yang terdapat pada data-data itu juga belum lengkap.
"Kita rapat rekonsiliasi terus tapi belum ada titik temu," aku Budiyono.
Sekadar untuk diketahui, ante mortem merupakan data seseorang semasa hidup seperti rekam medis, sidik jari, DNA, termasuk ciri-ciri seperti tahi lalat, tato dan tanda-tanda khusus di tubuh lainnya. Sementara post mortem adalah data saat korban sudah meninggal. Sejauh ini sudah 45 jenazah yang sudah teridentifikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)