medcom.id, Surabaya: Petugas dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) tengah disibukkan dengan proses identifikasi jenazah korban AirAsia QZ8501. Proses ini tak hanya menguras keringat tim Disaster Victim Identification (DVI) saja, tetapi juga petugas kepolisian yang biasa berdinas di sana.
Beberapa petugas juga sempat melihat langsung kondisi korban yang ikut dalam penerbangan dari Surabaya-Singapura pada 28 Desember 2014 lalu. Mereka pun mengaku tak kuat jika harus langsung menangani proses identifikasi korban.
"Rasanya tuh di sini bagaimana gitu," ujar seorang petugas sambil memegang wajahnya saat berbincang dengan Metrotvnews.com di Markas Polda Jatim, Surabaya, Jatim, Minggu (11/1/2015).
Pria yang tak mau disebutkan namanya itu mengaku pergi melihat korban bersama beberapa temannya beberapa saat waktu lalu. Namun, kunjungan mereka hanya beberpa menit saja. "Ayolah pergi saja. Ngapain di sini lama-lama," kata dia meniru perkataannya kepada temannya.
Di ruang jenazah, mereka sempat melihat langsung bagaiman kondisi jenazah korban. Ia juga sempat mengabadikan suasana ruangan itu. Tapi akhirnya, ia memutuskan menghapus hasil jepretannya itu. "Takut nanti malah dibuka sama orang rumah," sebut dia.
Usai merasakan bagaimana beratnya menghadapi jenazah korban, petugas itu pun mengapresiasi kinerja Tim DVI. Pasalnya, tim itu yang telah berhasil mengungkap identitas terhadap 32 korban dari 48 jenazah yang diketemukan. Ia pun mengakui tak sembarangan orang dapat bekerja di kondisi seperti itu. "Kalau saya sih enggak kuat. Bikin enggak kuat makan," pungkas dia.
medcom.id, Surabaya: Petugas dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) tengah disibukkan dengan proses identifikasi jenazah korban AirAsia QZ8501. Proses ini tak hanya menguras keringat tim
Disaster Victim Identification (DVI) saja, tetapi juga petugas kepolisian yang biasa berdinas di sana.
Beberapa petugas juga sempat melihat langsung kondisi korban yang ikut dalam penerbangan dari Surabaya-Singapura pada 28 Desember 2014 lalu. Mereka pun mengaku tak kuat jika harus langsung menangani proses identifikasi korban.
"Rasanya
tuh di sini bagaimana
gitu," ujar seorang petugas sambil memegang wajahnya saat berbincang dengan
Metrotvnews.com di Markas Polda Jatim, Surabaya, Jatim, Minggu (11/1/2015).
Pria yang tak mau disebutkan namanya itu mengaku pergi melihat korban bersama beberapa temannya beberapa saat waktu lalu. Namun, kunjungan mereka hanya beberpa menit saja. "Ayolah pergi saja.
Ngapain di sini lama-lama," kata dia meniru perkataannya kepada temannya.
Di ruang jenazah, mereka sempat melihat langsung bagaiman kondisi jenazah korban. Ia juga sempat mengabadikan suasana ruangan itu. Tapi akhirnya, ia memutuskan menghapus hasil jepretannya itu. "Takut nanti malah dibuka sama orang rumah," sebut dia.
Usai merasakan bagaimana beratnya menghadapi jenazah korban, petugas itu pun mengapresiasi kinerja Tim DVI. Pasalnya, tim itu yang telah berhasil mengungkap identitas terhadap 32 korban dari 48 jenazah yang diketemukan. Ia pun mengakui tak sembarangan orang dapat bekerja di kondisi seperti itu. "Kalau saya
sih enggak kuat. Bikin enggak kuat makan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)