medcom.id, Jakarta: Pengamat Pendidikan Darmaningtyas mengakui menemukan berbagai catatan pada Kurikulum 2013. Menurut dia, diperlukan evaluasi kembali sebelum Kurikulum 2013 diterapkan. Tujuannya, agar pelajar dapat memahami pembelajaran yang mereka terima.
"Sejak awal saya memiliki catatan banyak tentang Kurikulum 2013 ini, sehingga meskipun sebagai bagian dari penyusun, berharap sekali (Kurikulum 2013) untuk dievaluasi secara mendasar agar tidak menyesatkan anak didik di masa mendatang," kata Darmaningtyas kepada Metrotvnews.com di Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Menurut dia semangat penerapan Kurikulum 2013 ini sangat bagus. Kurikulum mencontoh negara-negara maju dengan pengembangan model kurikulum tematik integratif untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih hidup dan bermakna.
Namun, minimnya niat para guru dalam mempelajari membuat guru kesulitan memahami konsep tematik integratif pada Kurikulum 2013. Sebenarnya, lanjut dia, guru dapat mempelajari konsep ini dengan membaca buku, seperti buku "Creating Standards-Based Integrated Curriculum: The Common Core State Standards" karya Susan M. Draker.
Menurut dia, buku itu memberikan pemahaman tentang kurikulum tematik integratif. "Sayang sedikit orang, apalagi guru, yang membaca buku tersebut, sehingga sulit memahami konsep tematik integratif yang ada pada Kurikulum 2013," tandas dia.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Rasyid Baswedan memutuskan menarik Kurikulum 2013 dan mengganti dengan Kurikulum 2006. Keputusan ini berlaku terhadap 201.779 sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 kurang dari tiga semester. Sementara itu, 6.221 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum ini selama tiga semester diminta terus melanjutkan.
medcom.id, Jakarta: Pengamat Pendidikan Darmaningtyas mengakui menemukan berbagai catatan pada Kurikulum 2013. Menurut dia, diperlukan evaluasi kembali sebelum Kurikulum 2013 diterapkan. Tujuannya, agar pelajar dapat memahami pembelajaran yang mereka terima.
"Sejak awal saya memiliki catatan banyak tentang Kurikulum 2013 ini, sehingga meskipun sebagai bagian dari penyusun, berharap sekali (Kurikulum 2013) untuk dievaluasi secara mendasar agar tidak menyesatkan anak didik di masa mendatang," kata Darmaningtyas kepada Metrotvnews.com di Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Menurut dia semangat penerapan Kurikulum 2013 ini sangat bagus. Kurikulum mencontoh negara-negara maju dengan pengembangan model kurikulum tematik integratif untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih hidup dan bermakna.
Namun, minimnya niat para guru dalam mempelajari membuat guru kesulitan memahami konsep tematik integratif pada Kurikulum 2013. Sebenarnya, lanjut dia, guru dapat mempelajari konsep ini dengan membaca buku, seperti buku "Creating Standards-Based Integrated Curriculum: The Common Core State Standards" karya Susan M. Draker.
Menurut dia, buku itu memberikan pemahaman tentang kurikulum tematik integratif. "Sayang sedikit orang, apalagi guru, yang membaca buku tersebut, sehingga sulit memahami konsep tematik integratif yang ada pada Kurikulum 2013," tandas dia.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Rasyid Baswedan memutuskan menarik Kurikulum 2013 dan mengganti dengan Kurikulum 2006. Keputusan ini berlaku terhadap 201.779 sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 kurang dari tiga semester. Sementara itu, 6.221 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum ini selama tiga semester diminta terus melanjutkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)