Suasana diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/8/2014) . MTVN/Yogi Bayu Aji
Suasana diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/8/2014) . MTVN/Yogi Bayu Aji

Kubu Jokowi-JK: DPKTb Untungkan Siapa?

Yogi Bayu Aji • 16 Agustus 2014 10:30
medcom.id, Jakarta: Kuasa hukum Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Taufik Basari, mempertanyakan daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) yang kerap disebut kubu Prabowo Subianto-Hattta Rajasa. Ia memiliki tanya tanya besar terkait dengan siapa yang diuntungkan dari DPKTb.
 
"DPKTb tidak ada yang bisa tunjukkan mereka pilih siapa. Keuntungan nomor urut berapa?" ujarnya pada diskusi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/8/2014).
 
Ia pun mengutip penyataan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva terhadap DPKTb. "Pak Hamdan bilang orang yang coblos, tidak pernah di ketahui pilihannya," bebernya.

Taufik juga menyinggung daerah mana sebenarnya yang paling besar DPKTbnya, seperti yang diadukan kubu pasangan nomor satu. Kata dia, kubu Prabowo-Hatta menyebut DPKTb terbesar salah satunya ada di Jawa Barat. Padahal, Prabowo-Hatta-lah yang menang di sana.
 
Menurutnya, pembahasan DPKTb juga tidak akan menggenjot suara Prabowo-Hatta. Pasalnya, angka pemilih di daftar itu hanya mencapai 2,9 juta pemilih. Sementara itu, jarak perolehan suara Jokowi dan Prabowo mencapai delapan juta suara. Akibatnya, pembahasan DPKTb tidak akan membuat Prabowo menyalip Jokowi.
 
Pria itu juga mengkritik tudingan mobilisasi massa ke dalam DPKTb pada pemilu presiden 9 Juli lalu. "Menurut kami itu lompatan logika. Tahu-tahu ada pemilih siluman (ke-DPKTb), ada kecurangan penyelenggara dan peserta," tutupnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan